Josh Brolin Ungkap Alasan Weapons Laku: Layanan Streaming Ngebosenin

Jakarta - Layanan streaming bukan barang baru lagi dan seperti yang lainnya maka pasti banyak orang yang bosan juga. Apalagi konten-kontennya udah mulai monoton, kayak di televisi, ya akhirnya mereka balik lagi nunggu film-film di bioskop.

Bagi Josh Brolin hal ini udah masuk dalam prediksinya sih, ia tahu kalau kebosenan pasti bakalan datang jika kita kebiasaan melakukan hal yang sama meski kontennya banyak. Dalam wawancaranya dengan Collider, dilansir detikpop pada Senin (11/8), ia merasa hal ini yang bikin film terbarunya itu laris banget.

"Kalian pasti nyari sineas yang bagus dan berharap ada yang baru di luar sana. Sekarang udah banyak banget konten, kau bisa aja nonton di layanan streaming dan ngerasa,'Yaelah, bosen banget dah? Kenapa? Kalian nyari lagi tapi sama aja. Semuanya begitu-begitu aja."

"Lalu tiba-tiba seseorang bikin film horor dan gak peduli dengan semua aturan antara absurdity dan komedi, tapi tetap bikin kau merasa dampak emosinya dari percampuran itu," tuturnya.

Hasilnya memang mengejutkan dan membuat Weapons mendapatkan USD 42,5 juta pada minggu pertamanya dan juga dinobatkan sebagai film horor terbaik di tahun ini dari beberapa kritikus film dan media.

Josh Brolin mengatakan ia sangat menyukai film Cregger sebelumnya, Barbarian, tetapi tidak dapat menjelaskan alasannya saat film tersebut dirilis. Ia menjelaskan bahwa ia berkonsultasi dengan putri dan menantunya untuk mendapatkan perspektif generasi muda tentang pembuatan film Cregger.

"Anda berbicara dengan orang-orang di era itu, dan, maksud saya, dia seperti dewa bagi mereka," tambahnya.

"Dan saya berpikir, oke, jadi mereka bereaksi terhadap sesuatu yang mungkin tidak saya pahami. Saya lebih suka tidak memahaminya dan berbisnis dengan orang itu untuk memahaminya dengan lebih baik nanti. Dan saya pikir 'Weapons' adalah versi yang jauh lebih halus dari sesuatu yang ia kuasai dengan 'Barbarian'."

Brolin membintangi Weapons bersama Julia Garner, Alden Ehrenreich, Cary Christopher, Benedict Wong, dan Amy Madigan. Film ini mengisahkan sebuah kota kecil yang dilanda kekacauan setelah 17 anak secara misterius hilang di malam yang sama.

(ass/dar)

---