Putri Ahmad Dhani Korban Bully: SF Butuh Dukungan, Bukan Sorotan

Muhammad Ahsan Nurrijal
|
detikPop
Ahmad Dhani di Polda Metro Jaya
Ahmad Dhani melapor ke polisi karena anak perempuannya jadi korban bullying. Foto: Febryantino/detikcom
Jakarta - Kasus perundungan terhadap SF, anak dari pasangan musisi Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, mulai memunculkan dampak nyata pada kondisi psikologis sang anak. Lewat pengakuan kuasa hukum keluarga, Aldwin Rahadian, SF kini terlihat berubah.

Di luar lingkungan sekolah, dia jadi pendiam, murung, bahkan malas keluar rumah, sangat berbeda dari sosok ceria yang biasa mengobrol dan bernyanyi di mobil bersama sopirnya.

"Mas Dhani cerita, biasanya SF suka nyanyi-nyanyi di mobil, ramai gitu. Sekarang banyak diam," kata Aldwin saat ditemui di Bareskrim Polri, Kamis (17/7/2025).

Untungnya, SF masih dikelilingi teman-teman sekolah yang suportif. Menurut Aldwin, lingkungan sekolah justru menjadi ruang aman bagi SF.

"Kawan-kawannya sangat support, bahkan ikut membela SF di media sosial. Kadang mereka yang jawab-jawabin komentar jahat itu," ungkapnya.

Namun, pihak keluarga tetap waspada. Mereka berusaha membatasi akses SF terhadap media sosial untuk menjaga kondisi mentalnya.

"Kita men-treatment dari dalam, supaya dia gak terlalu terpengaruh sama konten-konten yang merusak mental anak," ujar Aldwin.

Gak tinggal diam, Ahmad Dhani sebelumnya memang sudah mengambil langkah hukum. Dia melaporkan seorang psikolog sekaligus konten kreator, Lita Gading, ke Polda Metro Jaya pada Kamis (10/7/2025).

Laporan ini menyangkut dugaan eksploitasi anak dan pelanggaran UU ITE, lantaran konten yang dibuat Lita dianggap memicu perundungan terhadap SF.

"Yang dilaporkan ini dianggap melakukan kejahatan serius, eksploitasi anak, kekerasan psikis. Bahkan ini gak cuma diatur hukum Indonesia, tapi juga jadi perhatian hukum internasional," tegas Aldwin.

Menurutnya, anak-anak, termasuk SF, punya hak untuk dilindungi. Bukan cuma soal privasi, tapi juga untuk gak dijadikan bahan sorotan karena urusan orang dewasa.

"Anak punya hak untuk tidak dipublikasikan. Gak boleh fotonya dipotong-potong, namanya diangkat, lalu distigmatisasi hanya karena orang tuanya siapa," lanjutnya.

Untuk memperkuat laporan, pihak keluarga juga menghadirkan beberapa saksi. Salah satunya Al Ghazali, kakak SF, yang telah diperiksa dan diminta menjelaskan pemahamannya soal konten yang dipermasalahkan.

"Al sudah diperiksa. Dia tahu soal postingan yang jadi perkara," jelas Aldwin.

Sejauh ini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan, dan tim kuasa hukum Ahmad Dhani menyatakan akan tetap kooperatif selama proses hukum berjalan.

Di sisi lain, kuasa hukum Lita Gading, Syamsul Jahidin, membantah keras tuduhan tersebut. Dia menegaskan kliennya bukan sedang cari sensasi.

"Klien kami sudah terkenal duluan, bukan pansos," kata Syamsul dalam jumpa pers di Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).

Menurut Syamsul, video Lita bukan bentuk perundungan, melainkan edukasi untuk mencegah eksploitasi anak.

Dia juga menyalahkan media yang pertama kali mengangkat kasus SF ke publik. "Yang seharusnya dilaporkan itu media-media yang awalnya memberitakan, bukan klien kami yang hanya menanggapi," ujarnya.

Dia menyimpulkan, laporan Ahmad Dhani salah sasaran. "Gak ada keuntungan materi atau nonmateri dari membahas SF. Jadi, ini bukan pansos, dan laporan ini salah alamat," pungkasnya.

Terlepas dari perdebatan hukum yang terus berjalan, yang paling penting saat ini adalah pemulihan kondisi mental SF. Dia hanyalah seorang anak yang tiba-tiba jadi sasaran opini publik dan seperti anak-anak lain, yang dia butuhkan adalah dukungan, bukan sorotan.


(nu2/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO