Sutradara Ne Zha Mendadak Tajir

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan film animasi Ne Zha 2.
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Usaha gak akan mengkhianati hasil sepertinya benar-benar terjadi pada Yang Yu, sutradara film animasi Ne Zha dan Ne Zha 2, yang kini telah menjadi miliarder.

Keberhasilan film animasi Ne Zha 2 yang memecahkan 113 rekor dan juga menjadi film paling laris di sepanjang sejarah China hingga film animasi terlaris di seluruh dunia, tentunya mendatangkan pundi-pundi uang untuknya.

Pria berusia 45 tahun itu bahkan melesat menjadi salah satu sutradara China paling mendatangkan cuan dan dilansir dari Sina, bayaran serta bonus yang didapatkannya dari film itu mencapai USD 278,7 juta atau senilai Rp 4,5 triliun.

Kisah sukses Yang pun begitu menginspirasi para filmmaker muda di China. Lahir di Sichuan, ia mulai mendaftar di Department of Animation di Sichuan University pada 1999. Pada tahun ketiganya, ia pun mulai mengotak-atik Maya, software 3D animasi, dan mempelajarinya.

Hingga akhirnya pada 2003 ia lulus dari kampus tersebut dan langsung bekerja di perusahan advertising. Sayangnya tak lama setelahnya, sang ayah meninggal dunia. Ia pun dihadapkan pilihan sulit, tetap bekerja atau mengejar passionnya di dunia animasi.

Ia mengejar kembali mimpi lamanya meski mengalami kesulitan finansial karena hanya bergantung pada uang pensiun sang ibu sebesar 1000 yuan atau Rp 2,2 juta untuk hidup mereka berdua. Namun ia tetap fokus dan sama sekali tak menikmati hidup seperti remaja pada umumnya, hari-harinya hanya dihabiskan untuk belajar dan berkarya.

Hingga empat tahun setelahnya ia berhasil membuat film pendek pertama yang bertajuk See Through (2008). Film ini mendapatkan banyak penghargaan termasuk Special Jury Prize di Berlin International Short Film Festival dan juga Gold Awards di Japan TBS DigiCon6 Grand Final.

Pada 2011 ia mendirikan perusahaan animasi bernama Chengdu Coco Cartoon, Ne Zha menjadi proyek besar mereka. Awalnya para investor cukup skeptis melihatnya dan tak berani mengeluarkan uang. Ia pun beralih ke perusahaan yang lebih kecil untuk mengumpulkan dana agar film itu bisa diproduksi dan hasilnya justru mereka mendapatkan pemasukan mencapai USD 700 juta di seluruh dunia.

Kesuksesan ini membuat mereka yakin untuk menggarap sekuelnya, Ne Zha 2 yang akhirnya membuat geger dunia. Yang menganggap kasih sayang ibu yang tak tergoyahkan sebagai pengaruh utama dalam film-filmnya, dan menekankan bahwa ibu Ne Zha tidak pernah peduli apakah ia menjadi iblis atau abadi, yang terpenting adalah dukungannya yang tak terbatas, yang memungkinkan Ne Zha menerima jati dirinya.

Saat ini, Yang sedang mengerjakan seri ketiga Ne Zha. Meskipun sukses, ia menolak semua undangan acara dan wawancara. Pada bulan April, Ne Zha 2 memenangkan Penghargaan Kontribusi Terbaik di Hua Biao Awards, tetapi Yang tidak menghadiri upacara tersebut.

Penghargaan tersebut diterima atas namanya oleh produser film, yang mengungkapkan bahwa Yang berada di bawah tekanan yang sangat besar tetapi tetap fokus pada karya kreatifnya.

Pada upacara tersebut, produser membacakan surat dari Yang, yang menyatakan rasa terima kasih kepada China Huabiao Film Awards atas penghargaan tersebut dan berterima kasih atas dukungan penonton.

"Apa yang telah kami lakukan tidak cukup dibandingkan dengan dukungan mereka," demikian bunyi surat tersebut.

"Kami akan terus bekerja lebih keras dan tidak pernah melupakan impian awal kami. Terima kasih telah mengizinkan saya membenamkan diri dalam pekerjaan dan bertemu semua orang melalui pekerjaan kita," pungkasnya.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO