Andre Taulany: Musibah Tak Bisa Diprediksi, tapi Bisa Diantisipasi

Febryantino Nur Pratama
|
detikPop
andre taulany
Andre Taulany (Foto: dok Instagram andreastaulany)
Jakarta - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera beberapa waktu terakhir benar-benar meninggalkan duka mendalam. Di tengah upaya pemulihan, Andre Taulany ikut angkat bicara soal pentingnya antisipasi dan kesadaran menjaga lingkungan.

Saat ditemui di acara kick-off konser amal 100 Musisi Heal Sumatra di T Space, Bintaro, Minggu (7/12/2025), Andre Taulany dengan tegas mengingatkan musibah tak pernah bisa diprediksi, banyak faktor pemicu yang sebenarnya bisa dicegah.

"Ya, musibah memang kita tidak ada yang tahu ya. Itu bisa datang kapan saja. Tapi kan kalau misalnya bisa diantisipasi."

Ia mencontohkan bagaimana perubahan musim harusnya jadi alarm alami untuk masyarakat maupun pemerintah agar lebih waspada.

"Contoh paling gampang adalah ini kita udah masuki musim hujan, curah hujan cukup tinggi. Nah, itu kan harus diwaspadai adalah banjir, banjir bandang, longsor," ujarnya.

Menurut Andre, langkah paling dasar yang sering disepelekan justru memegang peran penting: menjaga kebersihan lingkungan.

"Salah satunya dengan cara apa? Ya kita menjaga kebersihan lingkungan, sampah-sampah kita jangan kita buang sembarangan, lalu kemudian selokan-selokan kita selalu rutin bersihkan," katanya.

Tak hanya soal sampah, Andre juga menyoroti isu penebangan hutan yang menjadi salah satu penyebab utama longsor dan banjir bandang.

"Cukup besarnya ya misalnya daerah-daerah seperti yang banyak hutan-hutannya tentu harus jangan ditebang-tebangin pohonnya, karena ya akibatnya kan bisa dirasakan ketika longsor seperti ini kan semua merasakan," tuturnya.

Di balik pesannya yang serius, Andre Taulany hadir dalam konser amal ini bukan tanpa alasan yang personal. Ia menjadi salah satu musisi yang tampil sukarela setelah dihubungi langsung oleh Tompi selaku penggagas acara. Keputusan itu terasa sangat natural baginya, mengingat ikatan emosionalnya dengan Sumatera.

"Alasan terbesar ya tentu karena kemanusiaan dong. Kan kebetulan saya juga ada keturunan orang Sumatera, banyak masih saudara-saudara saya juga di sana dari pihak ibu ya," katanya.


(dar/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO