Round Up
Problematika Baru Ruben Onsu dan Sarwendah
Belum lama ini, tim kuasa hukum Sarwendah menyebut kliennya didatangi debt collector. Penagih utang mencari seseorang berinisial RSO, disinyalir mantan suami Sarwendah alias Ruben Onsu.
Debt collector itu meminta bayaran utang mobil yang menunggak. Namun Sarwendah gak merasa punya utang mobil yang dimaksud.
"Karena kejadian ini satu, mengagetkan klien kami dan semua isi orang di rumah klien kami. Yang pertama, klien kami tidak pernah berutang terhadap mobil yang dimaksud," ujar Chris Sam Siwu ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, jelang akhir pekan lalu.
Peristiwa Sarwendah disatroni dua debt collector terjadi pada 7 November 2025 sekitar jam 5 sore. Sarwendah juga sudah meminta pengacaranya untuk berkomunikasi ke pihak yang dicari.
Chris dan rekannya, Abraham Simon, bilang mereka sudah konfirmasi ke pihak pengacara Ruben Onsu, Minola Sebayang. Mereka berharap ada tindakan yang diambil Minola terkait hal ini.
Minola Sebayang menanggapi heboh-heboh soal debt collector. Dia merasa keberatan karena menduga kliennya dipojokkan dengan masalah tersebut.
Ditemui awak media pada Sabtu (15/11/2025), Minola mempertanyakan urgensi pihak Sarwendah mennggelar konferensi pers, hanya karena kedatangan penaigh utang.
Menurutnya, jika persoalannya adalah cara pengumpulan yang tidak sesuai aturan, ada mekanisme lain untuk menjaminnya tanpa harus diekspos ke publik.
"Saya menduga ada tujuan lain di balik langkah tersebut. Kalau memang misalnya bukan untuk hal itu, berarti artinya patut diduga preskonnya hanya ingin mendiskreditkan klien kami, Ruben. Ingin menunjukkan bahwa Ruben sekarang lagi dalam keadaan yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga akhirnya ada tunggakan-tunggakan atau ada debt collector yang mencari-cari dia sampai ke rumah kediaman Sarwendah," ujar Minola Sebayang dalam konferensi pers di Pulomas, Jakarta Timur.
Minola menyayangkan penagih utang bisa sampai salah alamat. Seharusnya menurut dia, penagihan dilakukan sesuai data pemesanan mobil.
Lebih lanjut dia juga menilai reaksi pihak Sarwendah berlebihan. Padahal masalahnya hanya salah alamat.
"Kalau memang orang yang datang itu salah alamat, kita tinggal bilang, 'Kamu salah alamat karena yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban adalah orang lain, bukan saya'. Sesederhana itu kan? Nah, kenapa kok menjadi suatu hal yang besar yang kemudian harus disampaikan ke ranah publik? Ini yang juga menjadi pertanyaan bagi saya," tegas Minola.
Pengacara Ruben Onsu Ungkap Masalah Lain
Di tengah problematika soal salah alamat debt collector ini, Minola Sebayang membuka masalah lain. Isu ini dirasa jauh lebih penting dan krusial.
Yaitu tentang hak Ruben Onsu sebagai ayah. Ada dugaan dari pihak Ruben, dirinya dihalang-halangi buat bertemu dengan anak-anaknya.
Menurut Minola, sudah hampir dua bulan sejak pulang umrah Ruben belum diberi akses bertemu anak. Ini melanggar komitmen dan kesepakatan yang dibuat setelah bercerai, yaitu boleh bertemu 2-3 hari dalam seminggu.
Minola Sebayang juga membeberkan bukti tanggung jawab Ruben sebagai ayah yang tetap ditunaikan. Setelah resmi bercerai, Ruben tetap menafkahi anak-anak dan mantan istrinya.
"Dari mulai perceraian di bulan September 2024, Ruben tiap bulan itu memberikan biaya kepada S senilai Rp 242.629.000. Boleh diambil. Ini hasil chatting-an. Sudah bercerai ini posisi. Apa kira-kira untuk cicilan mobil Ruben gak mau bertanggung jawab? Ini sudah bercerai loh," ungkap Minola.
"Mana masalah yang lebih besar? Debt collector datang yang belum pada waktunya dan cukup dijawab seperti yang saya sampaikan, atau seorang ibu yang mengajarkan anaknya bertemu dengan ayahnya? Sementara ayah masih bertanggung jawab untuk seluruh kehidupan keluarga itu. Termasuk uang plastik sampah rumahnya yang berjumlah Rp 5,2 juta per bulan," tutupnya.
(aay/mau)











































