Maudy Ayunda Tulis Surat Terbuka: Jangan Abaikan Suara Rakyat

Inspirasi surat itu datang setelah Maudy Ayunda baca buku legendaris Pedagogy of the Oppressed karya Paulo Freire. Menurutnya, kondisi Indonesia belakangan ini terasa banget kayak cermin dari isi buku tersebut.
"Ironis dan miris rasanya, saya merasa seolah buku itu sedang menulis tentang kenyataan kita," tulis Maudy dalam unggahannya di Instagram, dikutip pada Selasa (2/9/2025).
Ia juga menekankan pentingnya perubahan sejati, yang menurutnya cuma bisa lahir lewat praxis, perpaduan refleksi dan aksi kolektif.
"Dan apa yang kita saksikan belakangan ini adalah bentuk praxis itu: refleksi masyarakat yang tajam, suara yang tak lagi bisa diabaikan," lanjut Maudy Ayunda.
Ia berharap suara masyarakat gak cuma jadi bacaan atau sekadar didengar pemerintah, tapi benar-benar diwujudkan lewat aksi nyata yang transparan.
"Kami mohon, jangan hanya dibaca atau didengar. Tapi diwujudkan dalam langkah nyata: transparan, bisa jadi pegangan, dan memberi akuntabilitas yang jelas bagi kita semua," tambahnya.
Di akhir pesannya, Maudy kasih seruan buat pemerintah supaya lebih memilih empati dibanding kepentingan sempit.
"Tolong jangan anggap remeh rakyat. Pilihlah empati daripada keserakahan. Pilihlah tindakan nyata, bukan sekadar mendengarkan secara performatif. Pilihlah untuk berubah, meski itu sulit," ungkapnya.
(dar/wes)