.webp)
JoJo Siwa Temukan Jati Diri Lagi Baru Lewat Cinta
Dalam wawancara eksklusif dengan Francesca Amiker dari E! News, ia bagiin pandangan terbaru tentang identitas, cinta, dan bagaimana hubungannya yang baru telah membawanya pada pemahaman yang lebih dalam. Kini ia berada di titik baru.
Perjalanan ini diperkuat oleh kisah cintanya dengan Chris Hughes, mantan kontestan Big Brother UK, yang membantunya menyadari bahwa identitas seksual bisa sangat luas dan cair.
"Apa yang saya sadari dari Christopher adalah saya tidak pernah meragukan perasaan saya terhadapnya," ujar JoJo.
"Karena itu, saya tidak pernah meragukan kebahagiaan saya, saya tidak pernah meragukan apa yang saya rasakan. Dan saya pikir itu adalah hal yang paling indah," ungkapnya.
Meski hubungan sebelumnya dengan influencer Australia, Kath Ebbs, telah berakhir pada April lalu, JoJo merasa lebih damai dari sebelumnya.
"Saya merasa berada di posisi yang tepat untuk diri saya sendiri. Saya merasa sangat puas dengan kebahagiaan saya," katanya.
"Saya merasa sangat rileks dan tenang dengan keadaan saya saat ini. Saya merasa sangat bahagia dan damai karena cinta yang saya rasakan begitu nyata. Anda tidak dapat benar-benar memilih kepada siapa Anda jatuh cinta," jelasnya.
JoJo juga menegaskan bahwa ia tak lagi merasa perlu menjelaskan dirinya sendiri, seperti saat ia pertama kali tampil terbuka di usia 17 tahun. Kini, ia merayakan keberagaman dengan penuh rasa syukur.
"Ada banyak seksualitas yang indah dan berbeda. Seksualitas dan keanehan adalah pelangi indah yang memiliki tempat yang berbeda, dan juga memiliki tempat di pelangi ini yang bahkan belum kita ketahui keberadaannya," ungkapnya.
Baca juga: Thunderbolts* Gagal Cuan, Marvel Boncos |
Tapi cinta bukan satu-satunya hal yang membuat JoJo merasa bermakna. Baru-baru ini, ia menjalin kerja sama dengan NMDP Registry, sebuah organisasi yang menghubungkan donor sel punca darah dengan pasien kanker darah dan gangguan darah lainnya.
"Memikirkan kamu dapat menyelamatkan nyawa seseorang adalah pemikiran yang menarik bagi saya," jelasnya.
"Sangat jarang kamu cocok untuk seseorang, dan itulah mengapa kami membutuhkan begitu banyak donor terdaftar. Entah mengapa, hal itu terasa seperti sebagian hati saya yang menjadi bagiannya," tukasnya.
(fbr/tia)
