Dua Lipa & Benedict Cumberbatch Desak Inggris Gak Lagi Bantu Israel di Gaza

Dicky Ardian
|
detikPop
NEW YORK, NEW YORK - APRIL 28:  Dua Lipa attends the 50th Chaplin Award Gala on April 28, 2025 in New York City. (Photo by Theo Wargo/WireImage)
(Foto: Getty Images) Dua Lipa di Chaplin Award Gala
Jakarta -

Lebih dari 300 tokoh publik Inggris, termasuk Dua Lipa dan Benedict Cumberbatch, menandatangani surat terbuka buat Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

Surat yang dirilis Kamis (29/5) ini datang dari inisiatif badan amal pengungsi, Choose Love, dan juga ditandatangani banyak nama besar dari dunia musik, film, akademisi, sampai dokter top dan penyintas Holocaust, dikutip dari Sky News, Sabtu (30/5/2025).

Mereka gak mau cuma diam melihat krisis yang terjadi di Gaza dan mendesak Inggris buat ambil langkah nyata.

Surat ini ngasih highlight ke situasi gawat di Gaza yang makin hari makin memprihatinkan: anak-anak kelaparan, makanan dan obat-obatan sudah dekat tapi tertahan di perbatasan. Data menyebut, lebih dari 15.000 anak Gaza tewas, termasuk 4.000 balita di bawah usia empat tahun.

Mereka juga menantang pernyataan Starmer yang bilang kondisi di Gaza itu tak tertahankan, tapi nyatanya masih ngirim senjata ke wilayah konflik.

"Anda nggak bisa sebut itu 'tak tertahankan' tapi tetap kirim senjata. Setiap menit yang terus berjalan, ada anak yang meninggal. Ini bukan nasib, ini pilihan. Jadi, Anda pilih yang mana, Perdana Menteri?"

MONACO - FEBRUARY 27:  Host Benedict Cumberbatch on stage during the 2018 Laureus World Sports Awards show at Salle des Etoiles, Sporting Monte-Carlo on February 27, 2018 in Monaco, Monaco.  (Photo by Alexander Koerner/Getty Images for Laureus)Benedict Cumberbatch. (Photo by Alexander Koerner/Getty Images for Laureus) Foto: Alexander Koerner/Getty Images for Laureus

Ada tiga tuntutan utama yang mereka sampaikan ke PM Starmer:

1. Setop semua penjualan dan lisensi senjata ke Israel.
2. Kasih akses kemanusiaan penuh buat bantuan ke Gaza, tanpa drama militer.
3. Komitmen buat gencatan senjata permanen dan akhiri kelaparan yang menghantui anak-anak Gaza.

Sekarang, tekanan ke Inggris makin besar, apalagi karena perannya dalam perdagangan senjata dan krisis kemanusiaan yang makin parah di Gaza. Serangan brutal Israel sejak Oktober 2023 merenggut lebih dari 54.000 nyawa warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak.

Bahkan, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat penangkapan buat Netanyahu dan eks Menhan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang. FYI, Israel juga lagi kena kasus genosida di Mahkamah Internasional.

(dar/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO