.webp)
Roy Marten Nikmati Hari Tua, Pilih Berkebun hingga Dekatkan Diri ke Tuhan
"Ya dasarnya saya kan dari kecil tinggal di kampung, makanya saya ini DNA saya ini DNA orang kampung. Begitu tua ya pengin kembali ke masa kanak-kanak itu berkebun, melihat sawah, jadi mulai di situ," ujar Roy Marten Ditemui di Studio Trans TV pada Jumat (23/4/2025).
Bukan hanya soal kegiatan sederhana, Roy mengakui ia kini makin mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurutnya, seiring bertambahnya usia, refleksi hidup menjadi hal yang tak terelakkan.
"Ya kalau mendekatkan diri ke Tuhan ya harus, karena waktu saya kan nggak banyak lagi. Setiap orang ada kodratnya, saya kira ketika tua mulai memikirkan jalan pulang," katanya tenang.
Saat ditanya soal keluarga, Roy tak menampik bahwa kehadiran orang-orang terdekat menjadi sumber kebahagiaan terbesar di masa senjanya. Ia bahkan menyebut bahwa keluarganya kini adalah wujud dari impian yang selama ini ia idamkan.
"Ya ketika tua seperti saya, bahwa kebahagiaan itu ternyata dekat dengan keluarga. Artinya tidak terlalu jauh, seperti kumpul anak-anak, cucu, lihat mereka bercengkrama, lihat mereka berhasil atau tidak-harus kita cintai dengan luar biasa agar terjadi pertolongan Tuhan," jelasnya penuh haru.
Meski jarang bisa berkumpul karena kesibukan masing-masing anggota keluarga, momen-momen kebersamaan tetap menjadi kemewahan tersendiri bagi Roy.
"Kumpul buat saya adalah sebuah kemewahan, karena memang sangat sulit untuk kumpul, misalnya dengan Gading atau Gempi atau anak-anak yang lain. Saya sibuk, Gading sibuk, Gempinya juga sibuk. Mencocokkan waktu itu agak langka lah ya, setahun mungkin 3-4 kali, seperti waktu saya ulang tahun, Gading ulang tahun, atau Natal," ungkapnya.
Meskipun begitu, Roy tetap merasa bersyukur dan puas menjalani fase hidup di hari tua ini.
"Saya sangat menikmati," tutupnya dengan senyum.
(fbr/tia)
