Dulu Bangga Rampok Kim Kardashian, Perampok Ini Sekarang Menyesal

Dilansir dari E!, Kamis (1/5/2025), salah seorang tersangka bernama Yunice Abbas akhirnya mengaku menyesali terlibat merampok perhiasan hingga tas mewah milik sang bintang. Insiden yang terjadi di No Address Hotel itu membuat Kim trauma selama setahun.
Awalnya terdakwa berusia 71 tahun yang juga menulis sebuah buku I Kidnapped Kim Kardashian dan terbit di tahun 2021 itu bangga akan perilakunya. Namun, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di BBC, ia menyesali dan mengakuinya di pengadilan.
"Kali ini saya menyesali apa yang telah saya lakukan," katanya.
"Itu membuka mata saya," sambung Abbas lagi.
Ia ngaku tiap kali melihat liputan insiden perampokan di televisi penjara, Abbas menyadari telah melakukan kesalahan. Pada akhirnya, ia menyebabkan keluarga dan sanak saudaranya malu.
"Kami hanya mengambil tas tangan perempuan itu, tapi saya baru tahu kalau Kim trauma akan peristiwa tersebut," katanya.
Setelah 10 tahun, persidangannya akan digelar hingga 23 Mei. Ibunda North West itu bakal jadi saksi pada 13 Mei.
Awalnya, Abbas gak tahu kalau korban yang dirampoknya adalah seorang selebritas. Dalam biografinya, ia menuliskan, 'Perampokan! Di jantung kota Paris. Sama seperti masa lalu, kegembiraan menggelitik tulang punggung saya'.
Selain Abbas, ada 9 tersangka lainnya. Media Prancis menyebutnya sebagai 'perampok kakek-kakek' karena sudah lanjut usia. Satu terdakwa sudah meninggal dunia dan sisanya dianggap terlalu sakit untuk diadili.
Sebuah media Prancis pernah memberitakan peristiwa yang sempat viral itu. Kim cerita kepada polisi, saat menghadiri Paris Fashion Week ada dua pria menerobos masuk ke kamar hotel dengan tudung kepala dan jaket bertuliskan 'Polisi'. Para perampok mengikatnya dengan kabel plastik dan menutup mulut pakai lakban, lalu membawanya ke bathup sebelum mencuri perhiasan, barang elektronik, dan barang lainnya senilai Rp 165 miliar.
(tia/tia)