Kak Seto Juga Pernah Dibanding-bandingkan dengan Saudara Sendiri

Siapa sih yang nggak kenal Kak Seto? Pria 73 tahun itu kini sudah 55 tahun mengabdikan hidupnya untuk anak-anak. Sebelum dikenal sebagai sosok sukses dan ikon pembela anak-anak Indonesia, dia dulu pernah ada di titik terendah dalam hidup.
Pemilik nama asli Seto Mulyadi itu cerita pada Jumat (4/4/2025) kemarin, di perayaan 55 tahun pengabdian hidup buat dunia anak, soal masa lalunya yang relatable banget. Salah satunya bagaimana orang tua Kak Seto yang membanding-bandingkan dia dengan saudara kembarnya yang dinilai lebih sukses.
"Saya pernah frustrasi, gagal masuk fakultas kedokteran di empat kampus, dan di rumah dibanding-bandingkan dengan saudara kembar saya yang sukses diterima di fakultas kedokteran. Saya betul-betul frustrasi, akhirnya saya memutuskan minggat dari rumah ke Jakarta," katanya.
Kak Seto ke Jakarta tanpa memberi tahu orang tua. Ia mengaku sempat menjadi gelandangan di Jakarta.
Tapi dia nggak putus asa. Kak Seto susah payah mencari peluang pekerjaan di kota besar.
"Nggak punya teman, nggak punya saudara, akhirnya saya mulai hidup di tempat sampah sebagai gelandangan selama 7 bulan," ujarnya.
Hidupnya mulai terasa stabil ketika bekerja untuk Bapak dan Ibu Kasur pada 4 April 1970. Dia mulai membantu acara mereka di TVRI.
Kala itu, pria kelahiran 28 Agustus 1951 itu rela tidak dibayar. Yang penting buatnya dia bisa mendapatkan kesempatan bekerja untuk Bapak dan Ibu Kasur.
"Saya cari-cari tempat kerja selalu ditolak, akhirnya saya melihat ada tayangan Ibu Kasur di TVRI, akhirnya saya ke TVRI katanya bukan di sini Ibu Kasur, dia di rumahnya di Cikini, akhirnya saya jalan kaki dari Senayan ke Cikini," ujarnya dalam tayangan Insert Pagi, Sabtu (5/4/2025).
"Terus nyampe jam 2 saya ketemu Pak Kasur, karena katanya Bu Kasur sedang istirahat, lalu terus saya bilang saya ingin jadi pembantu Bapak Kasur, nggak usah digaji, terus ya sudah entar datang saja ke Taman Situ Lembang," sambungnya.
Kak Seto berterima kasih sekali ke Bapak dan Ibu Kasur yang sudah memberi kesempatan jadi asisten dalam acara yang disiarkan di TVRI. Dari situ, ia selalu mengenang 4 April sebagai tanggal spesial.
"Pas jam 4 sore saya bilang Pak Kasur, saya yang tadi datang ke rumah, terus oke bantu. Dibilang saya asisten Pak Kasur. Setiap tanggal 4 April, saya kenang sebagai hari pengabdian saya di dunia anak-anak. Saya peringati yang pertama, kedua, 10 tahun, 20, 30, terakhir 50, tahun ini ke-55," tuturnya.
(aay/mau)