.webp)
Bunga Zainal Pantau Laporannya dalam Kasus Investasi Fiktif Rp 15 Miliar
"Dengan baik ya oleh penyidik dan juga artinya sangat positif sekali. Saya juga terima kasih banyak akhirnya saya dapat kejelasan juga bahwa kasus saya saat ini sedang dikawal. Jadi ya kita tinggal tunggu kelanjutannya saja gimana," ujar Bunga Zainal saat ditemui di Polda Metro Jaya.
Pihak Bunga Zainal juga masih terus mengikuti prosedur yang berlaku mengenai penahanan kedua tersangka ACD dan SF.
"Tadinya saya ingin menunggu sampai malam di sini cuma tadi (petugas kepolisian) bilang, 'udah nggak usah bu', artinya boleh pulang dan istirahat karena memang kasusnya sudah dikawal, ditangani dengan baik dan insyaallah malam ini sudah ada update lagi," ungkap Bunga.
Bunga Zainal juga tidak mau bertemu dengan kedua tersangka yang sudah membuatnya kehilangan uang pendidikan anak-anaknya.
"Saya takut dosa ya. Masih di dalam sih, sebenarnya mau banget ketemu, dia kayak gimana sih lihat saya? Kita itu pernah berteman baik, saya pernah baik sama dia, dia pun juga pernah baik sama saya, jadi penasaran aja sih kok segitu teganya sih dia melakukan itu pada saya," ungkap Bunga.
Bunga Zainal juga mendapatkan dukungan penuh dari suaminya, Sukhdev agar kasus ini segera mendapatkan pencerahan.
"Jadi kalau dari pak Sukhdev (suami Bunga) memberikan dukungan setinggi-tingginya sama ibu, ya memang up and down kasus ini harus tertangani dengan baik," kata Ratna.
Bunga Zainal berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan cepat.
"Ya mudah-mudahan dikawal terus ya teman-teman media, bahwa benar nih presiden kita bahwa adil dan cepat supaya masyarakat Indonesia itu tuh lebih percaya lagi dan lebih berani lagi untuk melaporkan kasus-kasus mereka ke pihak berwajib," pungkasnya.
Sebelumnya, Bunga Zainal menjadi korban penipuan investasi yang nilainya ditaksir mencapai Rp 15 miliar. Pelaku penipuan awalnya adalah teman Bunga yang dikenal sejak 2022. Awalnya Bunga menerima profit dari yang disepakati sehingga bersedia untuk kembali berinvestasi dengan modal yang lebih besar dari sebelumnya.
Kedua terlapor awalnya memberi purchase order, sehingga Bunga kemudian yakin untuk kembali berinvestasi, lantaran purchase order Kopernik yang ditawarkan merupakan salah sebuah yayasan di Bali.
(fbr/wes)
