Iyeth Bustami, penyanyi dangdut dengan suara khas Melayu, resmi memulai lembaran baru dalam hidupnya. Bukan sebagai ratu panggung musik, tapi kini sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029 dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kehidupan Iyeth yang dulu penuh gemerlap dunia hiburan kini beralih ke dunia politik. Tapi tentu saja, jadi pejabat negara berarti tanggung jawab baru, termasuk melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Iyeth Bustami ternyata bukan hanya kaya suara, tapi juga harta. Berdasarkan LHKPN yang ia serahkan ke KPK pada 6 Agustus 2024, total kekayaannya mencapai Rp 9,03 miliar.
Rincian harta kekayaan Iyeth Bustami
1. Tanah dan Bangunan: Rp 7.400.000.000
Jakarta Timur: Tanah dan bangunan (572 m persegi/200 m persegi), hasil sendiri - Rp 6.000.000.000.
Jakarta Selatan: Tanah dan bangunan (77 m persegi /77 m persegi), hasil sendiri - Rp 700.000.000
Bengkalis: Tanah dan bangunan (387 m persegi /200 m persegi), hasil sendiri - Rp 700.000.000
2. Kendaraan Bermotor: Rp 345.000.000
Nissan Serena 2.0 Highway Star AT (2016): Rp 150.000.000
Toyota Agya 1.0 GAIT (2013): Rp 60.000.000
Yamaha B66 A/T (2017): Rp 40.000.000
Benelli Sport CBS (2019): Rp 28.000.000
Yamaha BY8 AIT (2018): Rp 12.000.000
Kawasaki EX 250 J (2008): Rp 25.000.000
Yamaha B6H-AI AT (2023): Rp 30.000.000
3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 813.800.000
4. Kas dan Setara Kas: Rp 474.266.210
Dari catatan LHKPN, Iyeth Bustami tak memiliki utang, surat berharga, atau harta lainnya.
Di DPR, Iyeth Bustami menjadi bagian di Komisi XII untuk bidang ESDM, lingkungan hidup dan investasi. Ini adalah komisi baru karena DPR RI menambah komisi kerja dari 11 menjadi 13.
Pelantun lagu Laksmana Raja di Laut tersebut mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Riau I, mencakupi Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai.
Awal Karier Iyeh Bustami
Wanita kelahiran Bengkalis ini mengawali perjalanan kariernya sebagai seorang penyanyi dengan menyanyi dari kafe ke kafe menyanyikan lagu mulai dari pop hingga jazz. Namun, pada akhirnya Iyeth Bustami memilih musik Melayu.
Pada 1993, Iyeth Bustami pun pindah ke Ibukota untuk menekuni kariernya sebagai penyanyi. Di bawah naungan label JK Record, dia merilis album perdananya bertajuk Pop Melayu '40-'60.
Masih di tahun yang sama, Iyeth Bustami kembali meluncurkan album kedua bertajuk Rumah Cinta. Perilisan album keduanya ini dibantu oleh Eddy Lestahulu dan Alik Ababiel.
Nama Iyeth Bustami mendadak meledak setelah menyanyikan lagu Laksmana Raja di Laut yang masuk dalam album Zapin-Dut: Laksmana Raja di Laut.
Lewat single Laksmana Raja di Laut, Iyeth Bustami berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di ajang Anugerah Dangdut TPI 2003 sebagai Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Wanita Terbaik, Aransemen Lagu Dangdut Konvensional Terbaik, dan Video Klip Terbaik.
Kontroversi Laksamana Raja di Laut
Meskipun Iyeth Bustami sukses dengan single Laksamana Raja di Laut, sayangnya lagu tersebut juga turut mengundang polemik antara Iyeth Bustami dan penyanyi asal Riau, Nurham Yahya, yang mengklaim lagu tersebut merupakan ciptaannya.
Sedangkan pada album Zapin-Dut: Laksmana Raja di Laut, Iyeth Bustami menulis NN atau no name karena lagu itu dianggap sebagai lagu rakyat.
Kisruh mereka berdua bahkan sampai ke meja hijau. Nurham Yahya menuntut royalti sebesar Rp 3 miliar dengan perincian total kaset terjual.
Namun, Iyeth Bustami ternyata berhasil mendatangkan pencipta lagu Laksmana Raja di Laut yang sebenarnya. Beliau bernama Pa Ngah, penyanyi asal Malaysia. Kasus ini pun selesai.
Menikah Secara Tertutup
Dalam kehidupan pribadinya, Iyeth Bustami menikah dengan Eka Sapta pada 2003 tanpa diketahui media. Hal itu dilakukannya karena pada waktu itu dia sedang difitnah dan banyak yang menghujat dirinya.
Namun, akhirnya wanita berusia 47 tahun ini pun membuat resepsi pernikahan secara terbuka pada 6 April 2004 di Denpasar, Bali.
Berkat pernikahannya itu, Iyeth Bustami dan suami telah dikaruniai 3 orang anak bernama Zaviena Bintang Nugraha, Maoula Loviyeka Nugraha, dan Kayra Safwa Nugrah.
Baca juga: Utang Rp 0 Denny Cagur-Komeng Jadi Sorotan |
Terjun ke Dunia Politik
Pada Pemilu 2014, Iyeth Bustami pun memilih terjun ke dunia politik. Dia menjadi calon anggota legislatif dari partai PKB dengan daerah pemilihan Riau I. Sayang, dia gagal lolos ke Senayan.
Pada 2020 Iyeth Bustami kembali maju di Pilkada Bengkalis bersama Kaderismanto. Iyeth Bustami menjadi calon wakil bupati (Cawabup) dan akan mendampingi Kaderismanto dari PDIP. Sayangnya, ia kembali gagal.
Simak Video "Video Jazilul soal 3 Hakim PN Jaksel Jadi Tersangka Suap: Turunkan Kepercayaan Publik"
(dar/pus)