Isi Percakapan Terakhir Matthew Perry ke Asisten Sebelum Meninggal

Ternyata, Iwamasa, yang gak punya latar belakang medis, terlibat dalam menyuntikkan ketamin ke tubuh Perry beberapa kali di hari naas itu. Menurut dakwaan, Iwamasa menyuntikkan ketamin ke Perry sekitar pukul 8.30 pagi, lalu pukul 12.45 siang saat Perry lagi asyik nonton film.
Gak berhenti di situ, Perry sempat meminta suntikan lagi sekitar 40 menit kemudian, "Suntik aku dengan (dosis) yang besar."
Gak lama setelah suntikan ketiga yang diberikan di dekat atau di dalam jacuzzi, Perry ditemukan meninggal dunia oleh Iwamasa yang baru saja kembali ke rumah setelah pergi sebentar untuk menjalankan tugas lain.
Kematian Matthew Perry yang awalnya dianggap karena tenggelam, ternyata lebih kompleks setelah hasil autopsi keluar. Penyebab kematiannya ternyata efek akut ketamin yang diperparah oleh penyakit arteri koroner dan efek buprenorphine, yang membuat kasus ini semakin menggemparkan.
Ternyata, Iwamasa bukan satu-satunya yang terlibat dalam kasus ini. Ada dokter Salvador Plasencia yang mengenalkan Perry pada ketamin, dan juga Mark Chavez, pengelola klinik ketamin yang diduga mengajukan resep palsu untuk mendapatkan obat tersebut.
Lebih parah lagi, Plasencia dan Chavez terlibat dalam percakapan yang menyindir Perry sebagai "orang tolol" yang mau saja membayar mahal demi mendapatkan ketamin.
Gak cuma itu, Plasencia yang tahu betul Perry semakin kecanduan, tetap saja menawarkan ketamin kepada sang aktor, dan bahkan memalsukan catatan medis Perry setelah kematiannya untuk mencoba menutupi tindakannya.
Iwamasa bahkan bekerja sama dengan perantara bernama Erik Fleming yang disebut-sebut terlibat dengan sosok yang dijuluki The Ketamin Queen, Jasveen Sangha. Dia diduga memiliki tempat penyimpanan rahasia di North Hollywood untuk memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikan zat-zat terlarang, termasuk ketamin.
Kini, Kenneth Iwamasa, Salvador Plasencia, Mark Chavez, Erik Fleming, dan Jasveen Sangha menjadi terdakwa dengan berbagai tuduhan, mulai dari konspirasi mendistribusikan ketamin hingga meraup keuntungan tanpa memperhatikan keselamatan Perry.
Jaksa AS Martin Estrada menegaskan tuntutan yang luas dan serius ini adalah pesan bahwa mereka yang terlibat dalam penjualan obat-obatan berbahaya akan dimintai pertanggungjawaban atas kematian yang mereka sebabkan.
(dar/wes)