Cara Ikke Nurjanah Jaga Keharmonisan di Pernikahan Beda Usia

Ikke percaya setiap orang memiliki kekurangan, termasuk dirinya dan suaminya. Mereka saling melengkapi satu sama lain.
Menurut Ikke perbedaan usia tidak terlalu penting. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa saling mengisi kekurangan masing-masing.
"Setiap kita punya kekurangan. Saya punya kekurangan, dia punya kekurangan. Kita saling melengkapi," kata Ikke.
Ia juga menyebut rumah tangga pasti akan menghadapi masalah, baik usia suami istri sama atau berbeda. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa saling mengisi dan menghadapi masalah bersama-sama.
"Pasti tetap ada masalah. Yang penting kembali ke kita bagaimana menghadapinya," ungkapnya.
Ikke selalu menempatkan suaminya sebagai prioritas. Meski usianya lebih tua, ia tetap menghormati posisi suaminya dan memberikan masukan positif.
"Menaruh dia sebagai suami adalah yang pertama. Saya coba taruh dulu, saya tahu posisinya dia sebagai suami tetap benar. Tapi kalau saya mengoreksi untuk kebaikan, saya akan ngomong."
Menyatukan dua kepala dengan usia yang berbeda memang tidak mudah. Namun, Ikke yakin semuanya butuh proses. Ia berusaha meyakinkan suaminya bahwa setiap masukan yang ia berikan adalah untuk kebaikan mereka bersama.
Ikke mengakui bahwa ego dan emosi sering kali menjadi tantangan, terutama dengan suami yang lebih muda. Namun, ia berusaha menyesuaikan diri dan tetap tenang.
"Kadang-kadang jujur, lebih muda egonya lebih tinggi. Harus kita ajus. Saya selow mungkin karena saya lebih tua. Jadi perlu ajus yang sering kita pahami."
Ikke percaya dalam menghadapi masalah, tidak hanya perasaan yang harus dimainkan, tetapi juga logika. Dengan begitu, mereka bisa mengambil keputusan yang tepat.
"Menempatkan diri di tempat yang pas, bagaimana mendapatkan solusi pakai logika bukan cuma perasaan."
(fbr/dar)