Penyebab Kematian Bassist The Stone Roses Akhirnya Terungkap
Penyebab kematian Gary 'Mani' Mounfield, bassist legendaris yang jadi bagian penting dari kejayaan The Stone Roses dan Primal Scream, akhirnya diungkap ke publik. Kepastian ini disampaikan langsung oleh pihak keluarga lewat pernyataan resmi.
Musisi yang identik dengan pergerakan musik Manchester tersebut diketahui meninggal dunia dalam tidurnya akibat komplikasi saluran pernapasan. Kondisi itu dipicu oleh emfisema, penyakit paru-paru menahun yang sudah lama ia derita.
Menurut laporan Manchester Evening News, dikutip pada Jumat (19/12/2025), Mani mengembuskan napas terakhir di kediamannya di kawasan Heaton Moor, Manchester, pada 20 November lalu.
Kepolisian Greater Manchester (GMP) memastikan tidak ada unsur mencurigakan dalam peristiwa ini dan menyatakan kematian terjadi secara alami, sehingga tidak diperlukan penurunan petugas ke lokasi.
Kabar duka kepergian Mani pertama kali disampaikan oleh sang kakak, Greg, melalui unggahan di media sosial. Dengan nada berat dan penuh emosi, Greg membagikan kabar tersebut kepada publik.
Rencananya, Mani akan dimakamkan pada Senin, 22 Desember 2025. Prosesi pemakaman akan digelar di Katedral Manchester, sebelum dilanjutkan dengan layanan komital secara tertutup yang hanya dihadiri keluarga dan sahabat terdekat.
Nama Mani punya tempat istimewa dalam sejarah musik Inggris. Permainan bass-nya yang melodis dan groovy disebut sebagai fondasi utama lahirnya genre dance-rock di akhir era 1980-an. Ia menjadi tulang punggung sejumlah lagu ikonik The Stone Roses seperti Elephant Stone, Made Of Stone, She Bangs The Drums, hingga Fools Gold.
Sejak kabar kepergiannya merebak, gelombang penghormatan terus mengalir dari sesama musisi. Ian Brown, Liam Gallagher, hingga Peter Hook menyampaikan rasa kehilangan dan apresiasi atas kontribusi besar Mani dalam dunia musik.
Bahkan dalam tur Live '25 di Brasil, Oasis dan Richard Ashcroft mendedikasikan penampilan mereka untuk mengenang Mani. Ashcroft membawakan Bittersweet Symphony, sementara Gallagher bersaudara memilih lagu klasik Live Forever sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Kepergian Mani bukan cuma kehilangan bagi Manchester, tapi juga bagi sejarah musik alternatif dunia.
(dar/aay)











































