×
Ad

P Diddy Tuding Netflix Tayangkan Video Dokumenter Ilegal

Dicky Ardian - detikPop
Rabu, 03 Des 2025 14:29 WIB
Foto: YouTube P Diddy
Jakarta -

Meski berada di dalam penjara, tapi drama tetap lahir dari sosok P Diddy. Gak sendirian, dia kini melibatkan dua nama besar, yaitu 50 Cent dan Netflix.

Jadi, Netflix menayangkan serial dokumentar Sean Combs: The Reckoning pada 2 Desember 2025. Agenda itu bikin P Diddy, lewat juru bicaranya, meradang. Pihaknya menilai proyek itu sebagai sesuatu yang sangat tidak layak.

"Film yang disebut-sebut sebagai 'dokumenter' Netflix ini merupakan sebuah karya yang memalukan," tulis perwakilan P Diddy dalam pernyataannya, dikutip dari Daily Star, Rabu (3/12/2025).

Mereka merasa Netflix salah kaprah sejak awal, apalagi setelah melihat cuplikan yang tayang di Good Morning America.

Menurut pihak P Diddy, Netflix menggunakan rekaman yang tidak pernah mendapat izin rilis.

"Cuplikan GMA hari ini menegaskan bahwa Netflix mengandalkan rekaman curian yang tidak pernah diizinkan untuk dirilis," klaim mereka.

Pernyataan itu makin memanas ketika mereka menyinggung P Diddy telah mendokumentasikan hidupnya sejak usia 19 tahun untuk menceritakan kisahnya dengan versinya sendiri, yang kini, menurut mereka, disalahgunakan.

"Seperti yang diketahui Netflix dan CEO Ted Sarandos, Tuan Combs telah mengumpulkan rekaman sejak usia 19 tahun untuk menceritakan kisahnya sendiri, dengan caranya sendiri. Pada dasarnya tidak adil, dan ilegal, bagi Netflix untuk menyalahgunakan karya tersebut," tulis mereka lagi.

Tak berhenti sampai di situ, pihak P Diddy menyebut Netflix hanya ingin mengejar sensasi dari hiruk-pikuk media yang mengiringi reputasi rapper itu dalam beberapa tahun terakhir.

"Netflix jelas-jelas ingin sekali mensensasionalkan setiap menit kehidupan Tuan Combs, tanpa mengindahkan kebenaran," lanjut mereka.

Bahkan, sumber itu mengkritik keras penggunaan percakapan pribadi P Diddy dengan pengacaranya.

"Jika Netflix peduli dengan kebenaran atau hak hukum Combs, mereka tidak akan mengambil rekaman pribadi di luar konteks, termasuk percakapan dengan pengacaranya yang tidak pernah dimaksudkan untuk ditonton publik."

Pernyataan tersebut semakin panas ketika mereka menyeret nama rapper 50 Cent yang berperan sebagai produser dokumenter. Diddy dan 50 Cent memang punya sejarah panjang sebagai rival.

"Sama mengejutkannya bahwa Netflix menyerahkan kendali kreatif kepada Curtis '50 Cent' Jackson, musuh bebuyutannya dengan dendam pribadi yang telah menghabiskan terlalu banyak waktu memfitnah Combs," tulis juru bicara itu.

Pernyataan keras ini dirilis hanya sehari sebelum dokumenter itu tayang perdana, tepat setelah Netflix merilis cuplikan terbaru. Salah satu bagian yang bikin heboh adalah rekaman P Diddy enam hari sebelum penangkapannya pada 2024, momen yang akhirnya membuatnya dihukum atas dakwaan mengangkut orang untuk terlibat dalam prostitusi, meski ia dibebaskan dari tuduhan perdagangan seks dan pemerasan.

"Kita perlu menemukan seseorang yang mau bekerja sama dengan kita, yang pernah bekerja di bisnis yang paling kotor sekalipun," kata Combs dalam rekaman itu.

Respons Netflix

Ketika Variety meminta tanggapan, Netflix tidak membalas panjang lebar. Mereka justru mengarahkan ke pernyataan sutradara dokumenter, Alexandria Stapleton.

"Kami mendapatkannya, kami memperoleh rekamannya secara legal dan memiliki hak yang diperlukan," ujarnya tegas.

Stapleton juga menyinggung P Diddy merupakan pribadi yang suka merekam dirinya sendiri selama beberapa dekade, sehingga keberadaan rekaman itu bukan hal baru.

"Kami telah berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kerahasiaan identitas pembuat film. Satu hal tentang Sean Combs adalah ia selalu merekam dirinya sendiri, dan itu telah menjadi obsesinya selama beberapa dekade," lanjutnya.

Ia juga mengungkap pihaknya berkali-kali menghubungi tim hukum Combs untuk dimintai komentar dan wawancara, tetapi tidak pernah mendapatkan respons.



Simak Video "Video: P Diddy Gagal Bebas Bersyarat Jelang Vonis pada 3 Oktober Mendatang"

(dar/aay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork