×
Ad

Coldplay-Dua Lipa Desak Inggris Batasi Harga Tiket Resale, Harga Calo Gak Ngotak!

Dicky Ardian - detikPop
Senin, 17 Nov 2025 06:01 WIB
(Foto: Instagram Jin BTS) Chris Martin bersama Jin BTS di konser Coldplay, Seoul.
Jakarta -

Gelombang protes dari para musisi dunia soal praktik jual beli tiket konser semakin memanas. Kali ini, Coldplay dan Dua Lipa angkat suara dengan tegas, mendesak Pemerintah Inggris untuk segera memberlakukan batas harga maksimal pada tiket konser yang dijual kembali (resale).

Desakan ini tidak muncul dari mereka saja. Nama-nama besar lain seperti New Order, Iron Maiden, Sam Fender, PJ Harvey, Mark Knopfler, hingga Robert Smith dari The Cure juga turut menandatangani surat terbuka yang ditujukan langsung kepada Perdana Menteri Keir Starmer. Intinya jelas: lindungi fans dari calo yang makin menggila.

Dalam surat tersebut, para musisi menyampaikan uneg-uneg mereka tanpa tedeng aling-aling.

"Sudah terlalu lama platform resale tertentu membiarkan para calo membeli tiket dalam jumlah besar, lalu menjualnya kembali dengan harga yang melambung tinggi, memaksa penggemar untuk membayar di luar batas wajar atau bahkan tidak bisa menonton sama sekali," begitu bunyi pernyataan itu, dikutip BBC, Sabtu (15/11/2025).

Para musisi menilai kondisi ini tidak hanya merugikan fans, tapi juga merusak kepercayaan publik terhadap ekosistem konser live. Mereka menegaskan pembatasan harga adalah langkah penting untuk mengembalikan keadilan, membuka akses yang lebih demokratis, dan memudahkan fans mendeteksi penipuan tiket.

Tidak hanya artis, sejumlah organisasi besar juga ikut turun tangan. Badan pengawas Which?, O2, Football Supporters Association, FanFair Alliance, hingga berbagai kelompok dari manajer, venue, penjual tiket, sampai industri teater, semuanya sepakat pasar tiket sekunder sudah saatnya dibenahi.

Mereka menyebut perlindungan baru ini penting untuk memperbaiki elemen-elemen dari pasar tiket sekunder yang memeras dan merugikan, yang hanya melayani kepentingan para calo, yang praktik eksploitatif mereka mencegah penggemar sejati mengakses musik, teater, dan olahraga yang mereka cintai.

Masalahnya bukan hanya soal calo lokal. Investigasi terbaru Which? menemukan banyak tiket konser di Inggris diborong oleh penjual dari luar negeri, mulai dari Brasil, Spanyol, Amerika Serikat, Dubai, hingga Singapura. Tiket-tiket itu kemudian dilempar kembali ke platform seperti Viagogo dan StubHub dengan harga yang tidak masuk akal.

Salah satu temuan paling mencengangkan: tiket konser Oasis di Wembley sempat dijual Rp 58,4 juta di StubHub, dan lebih dari Rp 66 juta di Viagogo. Padahal harga resmi termahal tiket itu dibanderol Rp 10 jutaan.

Lebih parahnya lagi, ada praktik penjualan spekulatif, yaitu tiket yang sudah dijual di situs sekunder padahal penjualnya belum beli tiket asli sama sekali. Contohnya saat tiket konser Busted vs McFly di Glasgow masih tersedia di Ticketmaster, tiket yang sama sudah nongol di Viagogo dan StubHub dengan harga dua kali lipat.




(dar/aay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork