Menkum Supratman Ancam Cabut Izin LMK yang Tak Transparan

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Menkum Supratman Andi Agtas
Foto: Menkum Supratman Andi Agtas (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Drama soal royalti musik kembali panas nih. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan, pemerintah gak akan ragu buat nge-cut izin Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang ketahuan gak transparan dalam ngurus hak para musisi.

Pernyataan itu ia lontarkan saat audiensi terbuka bareng pelaku industri musik di Graha Pengayoman, Jakarta Selatan, Jumat (31/10). Ia menilai masih ada LMK yang pelit informasi, padahal uang yang mereka urus itu hak para pencipta lagu dan pihak terkait.

"Jika ada Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang bandel, mohon maaf, kami akan mencabut izinnya," kata Supratman.

Menurutnya, masalah terbesar ada pada keterbukaan data kepada anggota. Harusnya sih simpel, karena musisi yang ngasih kuasa untuk narik royalti, tapi kok jadi susah minta kejelasan?

"Kalau data penerima saja teman-teman tidak mau beri tahu, padahal itu anggota bapak yang memberi kuasa kepada bapak untuk meng-collect dan mendistribusi, bagaimana kemudian itu bisa menjadi suatu hal untuk kita bisa bertanggungjawab," ujarnya.

Supratman juga mengingatkan pembagian tugas antara LMKN dan LMK sebenarnya sudah sangat jelas. LMKN kini memiliki kewenangan penuh untuk menarik royalti dari para pengguna, sementara LMK hanya bertugas mendistribusikan royalti tersebut kepada para anggota yang terdiri dari pencipta lagu serta pihak terkait.

"LMK sekarang tidak boleh memungut royalti, yang berhak memungut royalti adalah LMKN," katanya.

"LMKN tidak boleh mendistribusikan langsung kepada anggota LMK. Jadi mereka akan saling check and balance," lanjutnya.

Menkum minta prosedur wajib dijalankan, salah satunya data anggota harus lengkap dulu sebelum royalti cair.

"Kalau ada dana yang sekarang dipungut dan wajib didistribusikan, syaratnya sangat mudah. Kan semua LMK punya anggota, beri tahu ke LMKN namanya, NIK KTP-nya, ditambah NPWP-nya," ujarnya.

"Begitu selesai, bayar, supaya kita bisa pertanggungjawabkan bahwa yang dibayar itu adalah benar-benar orang yang berhak."

Untuk memastikan semuanya transparan, saat ini LMKN sudah punya platform digital bernama Inspiration.

"Sekarang mereka (LMKN) sudah melahirkan sebuah platform yang namanya Inspiration. Dan saya sudah minta supaya setiap bulan, laporan keuangannya harus di-upload. Agar semua bisa akses ke sana," pungkasnya.




(dar/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO