Makki Ungu: LMK Profesional, Kerja Sesuai UU Hak Cipta

Pingkan Anggraini
|
detikPop
makki ungu
Foto: dok Instagram
Jakarta - Wahana Musik Indonesia atau WAMI akhirnya buka suara perihal ribut-ribut royalti saat ini nih. Ya, mereka menjadi salah satu lembaga yang turut disalahkan ketika hak cipta dan distribusi royalti jadi 'beragam' saat ini.

Makki, yang merupakan bassist Ungu serta Badan Pengawas WAMI tampaknya gak setuju ketika lembaganya mendapat embel-embel buruk.

Klaimnya Makki, WAMI sudah menjalankan pekerjaannya secara profesional. Perihal komplain terkait nominal royalti yang dibagikan ibarat 'makan siang' bagi WAMI.

"Saya rasa WAMI di kegiatannya beberapa tahun belakangan ini secara terus menerus sudah membuktikan sebagai organisasi LMK sudah profesional. Untuk pekerjaannya dan sudah transparan ya. Jadi apakah tantangannya besar? Sangat besar karena data dan complainment adalah masalah yang selalu kita hadapi dan saat ini perlahan mulai semakin kikis semakin kecil hal itu kita hadapi," papar Makki saat jumpa pers di kantor WAMI kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).

WAMI secara langsung mengelola data-data para musisi dan lagu-lagu yang diterima kuasa nya oleh mereka. Jadi, kebanyangkan betapa panjangnya waktu kerja mereka?

Tapi justru hal itu yang terus dipertanyakan. Perihal digitalisasi hingga teknologi yang menunjang pekerjaan mereka hingga menjawab tudingan anti-transparansi.

Seperti kata Robert Mulyarahardja, Head of Corporate Communications & Membership WAMI yang akhirnya memiliki sistem berbasis data milik mereka bernama Atlas.

Bisa dibilang ini menjadi sebuah kemajuan untuk lembaga yang menaungi 'kebahagiaan' para musisi. So, gimana soal direct license yang belakangan ramai digadang-gadang bisa menggantikan pekerjaan WAMI?

"Satu hal yang saya pengen sampaikan, WAMI ini lembaga yang patuh terhadap Undang Undang normatif yang sudah ada, bukan yang akan ada. Mungkin sekarang ada dinamika Rancangan Undang Undang Hak Cipta, direct license dan segala macam. Semua itu masih rencana bukan ketentuan," papar Makki lagi.

Makki mewakili WAMI memutuskan untuk tetap melaksanakan pekerjaan mereka meski banyak 'pukulan' dari kiri dan kanan. Ya, meskipun dari segala sisi menyampaikan aspirasinya mengenai pengkolektifan royalti, WAMI tetap harus melaksanakan pekerjaannya sebelum adanya perubahan sistem.

"Kita sebagai LMK hanya bisa mengerjakan (pekerjaan mereka), yang sekarang bukan sebuah rencana. Apapun yang kita lakukan di sini untuk semua partner dan kerjasama dengan kita semua harus pasti, gak bisa menerka-nerka," tegas Makki.

"Karena banyak yang bertanya kenapa kok WAMI gak yang lainnya kita hanya mematuhi ketentuan yang berlaku. jangan tanya ke kami kepada ketentuan yg belum diatur," pungkasnya.


(pig/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO