.webp)
Insiden Ciuman di Panggung, The 1975 Pastikan Gak Akan Balik ke Malaysia
Semua bermula dari Matty Healy, si vokalis yang dikenal sering menyuarakan apa pun. Di tengah-tengah penampilan, Matty tiba-tiba mengkritik keras kebijakan anti-LGBTQ Malaysia.
Gak berhenti di situ, dia juga cium Ross Macdonald, bassist The 1975, di panggung. Mereka juga akhirnya gak mau menyelesaikan aksinya. The 1975 turun panggung lebih awal.
Efeknya dari kejadian itu, festival langsung dihentikan paksa. Bukan cuma konser The 1975 yang dibatalkan, tapi seluruh rangkaian festival juga ikutan bubar.
Pemerintah Malaysia juga langsung blacklist The 1975 dari semua jadwal manggung ke depannya. Masalah ini juga berdampak ke rencana The 1975 buat tampil di We The Fest Jakarta yang ikutan batal.
Fast forward ke 2025, Jamie Oborne, sang manajer dan bos label Dirty Hit, akhirnya buka suara soal kejadian itu. Dalam podcast The Money Trench, Jamie bilang kalau waktu itu situasinya sangat membingungkan buat manajemen.
"Itu masa yang sangat menegangkan," ujar Jamie dikutip dari NME, Rabu (28/5/2025).
Selain itu, Jamie ngaku menggugat promotor Malaysia yang ngundang The 1975. Soalnya, Februari 2025 Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan personel The 1975 gak bisa dianggap bertanggung jawab atas insiden ciuman panggung itu.
Menurut Jamie, yang salah tuh justru promotornya karena melanggar kontrak.
"Padahal hakim bilang promotor yang sebenarnya melanggar kontrak. Dan inilah kenapa kontrak itu ada," kata Jamie.
Lalu, apakah The 1975 akan comeback ke Malaysia suatu saat nanti?
"Saya gak berpikir band itu bakal balik ke Malaysia," kata Jamie tanpa ragu.
"Pelanggaran HAM di sana terlalu parah. Bahkan gak ada jumlah uang yang bisa bikin Matty mau balik lagi ke sana," tandasnya.
(dar/pus)
