.webp)
for Revenge Meroket, Awalnya Cuma 'Balas Dendam' ke Mantan
Yup, begitulah perasaan kamu jika mendengar karya band emo asal Bandung ini. Rasa patah hati, kecewa, sedih dan marah terangkum dalam tiap nada yang mereka persembahkan ke ranah musik Tanah Air.
Tapi kamu tahu gak sih, alasan terbesar for Revenge bercerita mengenai patah hati dalam tiap lagunya memang sudah diniatkan dari awal membentuk band emo ini. Penasaran? Ini penjelasan dari for Revenge.
"Ya awalnya gak kepikiran for Revenge buat sampai disini ya (karirnya meroket). Kita bentuk band ini biar didengar sama mantan-mantan kita aja sih, gitu. Biar didengar aja sih rasa patah hatinya," ujar Cimot, drummer dari band ini di kawasan Kramat Pela, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).
Menegaskan kembali ucapannya, Cimot pun mengaku membentuk for Revenge bersama Boniex, Izha dan Arief dalam keadaan patah hati. Ya, lebih tepatnya mereka sedang galau dan punya inisiatif untuk membuat band.
Mengingat hal itu membuat Boniex cs tertawa lepas. Mereka yang kini sudah bahagia dengan keluarga kecilnya masing-masing merasa beruntung karena mengalami patah hati yang 'menguntungkan' itu.
Mencoba membahas lebih lanjut perihal sakit hati yang mereka alami saat itu, Boniex sebagai vokalis merasa masa pelik yang paling lama dialami Cimot. Maka dari itu banyak ide-ide lagu patah hati yang dirilis for Revenge.
"Yang tersisa dari for Revenge pada 2006 itu ya Cimot dengan patah hatinya," kata Boniex sambil meledek Cimot yang berada di sampingnya.
Kini for Revenge telah mendapat perhatian lebih dari publik lewat karya-karya mereka. Gak heran sih, kini pendengar musik for Revenge tembus lebih dari 10 juta perbulan di Spotify.
(pig/dar)
