The Corrs Guyur Jakarta dengan Cinta dan Nostalgia

Eduardo Simorangkir
|
detikPop
Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS).
(Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom) Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS).
Jakarta -

Lebih dari 10.000 penonton di Beach City International Stadium (BCIS) telah mengisi deretan bangku yang disiapkan malam itu. Mereka tengah bersiap kembali menyaksikan penampilan musisi idolanya, The Corrs, yang pernah menemani masa-masa muda sekitar 20 hingga 30 tahun silam.

Ya, malam itu BCIS sedikit lebih banyak didominasi para orang dewasa yang mengawali masa mudanya di tahun 90an. Mereka datang dengan antusiasme nostalgia menyaksikan langsung musisi yang pernah mengisi daftar dengar lagu favorit mereka di era tersebut.

"Excited banget. Ini pertama kalinya gue nonton mereka live setelah puluhan tahun dengar lagunya!" kata Dhea, salah seorang penonton yang datang bersama teman-temannya, Sabtu (8/2/2025).

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, dan tak lama kemudian penonton dihentak oleh gebukan drum Caroline Corr yang begitu khas. Usianya yang sudah menginjak 51 tahun tak membuat pukulan drumnya kalah bersemangat dari riuhan suara penonton.

Satu per satu personel muncul terlihat di atas panggung. Penampakan Jim, Caroline, Sharon, dan Andrea langsung disambut tepuk tangan penonton yang sudah tak sabar nyanyi bareng banyak sekali hits dari The Corrs yang telah terbentuk sejak 1990 itu.

Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS).Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS). Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom

Meski kedatangan grup musik asal Dundalk, Irlandia, itu praktis hanya berselang sekitar satu tahun dari lawatannya terakhir ke Jakarta, tapi antusiasme penonton tidak surut sedikit pun.

Lagu Only When I Sleep membuka tur mereka ke Indonesia yang bertajuk From Jakarta with Love. Lagu rock berirama lambat tersebut sukses menyihir penonton dan membuka kembali memori nostalgia ke tahun 1997 saat single ini dirilis dari album studio kedua The Corrs 'Talk on Corners'.

Give Me a Reason dari album In Blue kemudian menyusul. Lagu beraliran dance pop itu membawa penonton mulai panas dengan sedikit lebih banyak bergoyang. Aransemen khas pop milenium yang dipadukan dengan musik tradisional Irlandia tersebut bikin penampilan Andrea dan saudara-saudaranya makin seru.

"Selamat malam, Jakarta. Senang banget ada di sini, di negaramu yang indah ini." kata Andrea membuka sapaan pertama malam itu. Andrea pun mengajak penonton untuk menikmati momen nostalgia yang akan dibawakan malam itu dan merayakannya bersama.

The Corrs lalu melanjutkan show malam itu dengan sayatan senar biola Sharon yang khas, membawakan potongan lagu instrumental Lough Erin Shore dari album studio pertama. Forgiven, Not Forgotten kemudian dimainkan dan sontak membawa nuansa nostalgia mengental ke era 90an.

Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS).Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS). Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom

Penonton lalu diajak ke era 2000an dan menghentakkan kaki lebih cepat dengan lagu Summer Sunshine. Vokal Andrea benar-benar prima meski telah menginjak usia kepala lima dan masih berhasil menyihir penonton dengan suara husky-nya.

"Wah ingat zaman SD sih, zaman-zaman beli VCD buat nonton konser-konser mereka di luar. Bener-bener menghibur. Apalagi mereka udah tergolong nggak muda, tapi mereka masih oke membawakan semua lagunya. Sharon keren banget biolanya, Andrea juga vokalnya masih prima!" kata Yona, salah seorang fans The Corrs dari Batam.

BICS masih terus diajak sing along dengan deretan hits The Corrs yang berentet dibawakan. What Can I Do dari album kedua kembali mengerek memori penonton ke akhir tahun 90an. Lagu ini jadi lagu wajib setiap tur The Corrs sejak dirilis 1998.

The Corrs lalu membawakan White Light dan Closer, sebelum kembali mengajak penonton karaoke bareng lewat lagu Don't Say You Love Me. Lagu yang diproduseri oleh David Foster tersebut membuai penonton dengan harmoni vokal khas The Corrs.

Setelah hits demi hits dibawakan, The Corrs kemudian membawakan sejumlah lagu cover penyanyi lain, mulai dari Little Wing milik Jimi Hendrix, Old Town milik Phil Lynott, dan lagu tradisional Irlandia; My Lagan Love. Di momen ini, rasa kagum saya kepada Irlandia yang kaya sekali akan budaya musiknya semakin membuncah. Irlandia berkali-kali berhasil melahirkan musisi ternama yang sarat akan kualitas dan lintas genre, namun tanpa meninggalkan ciri budayanya. Sebut saja mulai dari U2, Enya, the Cranberries, Sinead O'Connor, Gilbert O'Sullivan, Boyzone, hingga Westlife.

Jim, Sharon, Caroline, dan Andrea juga mengajak penonton menikmati beberapa lagu dari album 5 dan 6 seperti Ellis Island, Joy of Life, dan Spancill Hill. Lagu All the Love in the World sempat menyelip di antaranya dan membawa penonton kembali bernostalgia. Berkali-kali Andrea juga mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia dan memberikan tanda cinta ke penonton.

Tak terasa sudah satu jam The Corrs di atas panggung dan penonton masih setia menunggu hits-hits lainnya dibawakan. Radio pun menghentak dan BCIS kembali bergemuruh dengan suara nyanyian penonton.

Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS).Konser The Corrs digelar Sabtu (8/2/2025) malam di Beach City International Stadium (BCIS). Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom

"So, i listen to the radio. And all the songs we used to know. So, i listen to the radio. Remember where we used to go." riuh suara penonton berjamaah.

Queen of Hollywood, Dreams, So Young, dan I Never Loved You Anyway yang selanjutnya dibawakan juga tak kalah kerasnya dinyanyikan penonton. Empat lagu dari album kedua itu lalu mengantarkan momen ke salah satu lagu paling ditunggu-tunggu malam itu; Runaway.

Andrea sampai speechless dan bersimpuh mendengarkan nyanyian penonton dari lirik pertama hingga refrain lagu tersebut. Single perdana dari album debut The Corrs ini diproduseri langsung oleh David Foster dan membawa nama The Corrs terbang tinggi kala itu.

Show sudah 1,5 jam berlalu dan tiba-tiba Jim, Sharon, Caroline, dan Andrea bergegas meninggalkan panggung sambil mengucapkan terima kasih. Encore yang ditunggu-tunggu itu pun muncul setelah penonton menyerukan 'tambah lagi!' berkali-kali. The Corrs kembali muncul di hadapan penonton dan membawakan Breathless sebagai pemuncak show.

Instrumental Toss the Feathers lalu menutup konser malam itu dan menandai berakhirnya momen nostalgia penuh cinta bareng The Corrs. Total ada sekitar 24 lagu yang dibawakan dalam waktu 1 jam 45 menit.

"Thank you so much!" kata Sharon.

"Terima kasih, Jakarta!" tutup Andrea dengan disambut teriakan riuh penonton.

Terima kasih juga untuk Ravel Entertainment yang kembali membawa The Corrs ke Indonesia. Momen nostalgia penuh cinta bersama The Corrs malam ini siap menyambut minggu penuh kasih sayang yang akan kita rayakan pekan depan.

(eds/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO