Warna Baru Lagu Biarlah Terjadi dari Primitive Monkey Noose

Meski Primitive Monkey Noose membubuhi warna musik mereka di karya ini, tapi tetap mempertahankan punk rock Banjar sebagai benang merah secara karakter musikal.
Menurut PMN, lagu ini mereka pilih karena pesan dalam lirik lagunya. Lirik lagu Biarlah Terjadi menyampaikan pesan yang lugas sekaligus sarkas tentang bagaimana kita seharusnya menyikapi kondisi di lingkungan.
"Bagi si pencipta mungkin dia ingin menyampaikan beberapa hal dalam liriknya, bagi kami pesan itu sangat rasuk ke diri kami, liriknya kuat, pesannya dapat, setidaknya bagi kami," ungkap Richy Petroza vokalis PMN, dalam keterangan pers, Kamis (26/12/2024).
"Lagu ini kami gubah ulang sesuai dengan musik khas PMN, lebih bertenaga dari aslinya, setidaknya menurut kami. Direpresentasikan ke gaya bermusik PMN," sambungnya.
Robi Navicula mengapresiasi apa yang dilakukan PMN. Ia bahkan senang PMN seakan memperpanjang nafas Biarlah Terjadi.
"Saya merasa bangga dan tersanjung lagu ciptaan saya dibawakan oleh PMN dengan keren banget!" puji Robi.
Seperti diketahui, PMN adalah satu-satunya musisi Punk Rock yang menjadikan alat petik khas Kalsel yang dinamai Panting ke dalam karakter musik mereka. Hal ini juga yang membuat PMN berbeda dengan musisi lainnya.
Sebelumnya, mereka telah merilis dua mini album dan satu single. Mereka juga sering terlihat diberbagai panggung baik di Kalsel maupun di luar Kalsel.
Mereka berasal dari kota Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Di sudut Kalimantan ini PMN mencoba bergerilya dan menjaga eksistensinya sebagai band Kabupaten yang memilikinentitas kuat.
(ass/ass)