Promotor Malaysia Gugat The 1975 Lagi Atas Insiden 2023

Dicky Ardian
|
detikPop
The 1975 siap rilis album baru pada Juli 2022.
Foto: Instagram The 1975
Jakarta - Penyelenggara Good Vibes Festival 2023 menggugat band The 1975 dan semua personelnya atas kontroversi yang terjadi di Malaysia. Ini bukan gugatan pertama yang dilayangkan.

Dikutip dari Variety, Rabu (31/7), pihak penyelenggara mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Inggris. Mereka menuntut ganti rugi sebesar 1,9 juta poundsterling atau sekitar Rp 39,8 miliar karena insiden yang terjadi pada Juli 2023.

Dalam dokumen gugatan, Future Sound Asia, sebagai penyelenggara Good Vibes Festival 2023, menyebut The 1975 dan tim manajemennya sudah tahu berbagai larangan yang harus dipatuhi supaya bisa tampil. Larangan-larangan itu termasuk tidak boleh mengucapkan kata kasar, merokok, minum alkohol, menanggalkan pakaian, serta tidak boleh berbicara politik atau agama di atas panggung.

Future Sound Asia bilang The 1975 sudah pernah tampil di festival yang sama pada 2016 dan sudah tahu larangan-larangan ini. Mereka juga mengklaim sudah mengingatkan band tersebut berulang kali menjelang penampilan mereka tahun lalu.

Pusat Permohonan Penggambaran Film Asing dan Persembahan Artis Luar Negara (PUSPAL) Malaysia juga punya pedoman yang lebih lanjut soal larangan bagi penampil di Malaysia. Aturan tersebut mencakup larangan "berciuman, mencium penonton, atau melakukan tindakan semacam itu di antara mereka sendiri".

The 1975 disebut sudah dibayar sebesar US$350 ribu atau sekitar Rp 5,2 miliar untuk tampil di Good Vibes Festival 2023. Selain itu, band asal Inggris tersebut juga menyetujui aturan di Malaysia supaya bisa tampil di festival musik tersebut.

Gugatan dari Future Sound Asia juga menyebut awalnya PUSPAL menolak permohonan agar The 1975 bisa tampil di Good Vibes Festival 2023 karena ada kabar vokalisnya, Matty Healy, terlibat dalam kasus narkoba dan sedang dalam pemulihan pada 2018. Setelah band tersebut mengajukan banding dan Matty Healy berjanji akan mematuhi pedoman dan peraturan, permohonan tersebut akhirnya dikabulkan.

Namun, menurut gugatan itu, The 1975 sempat gak mau tampil di Good Vibes Festival 2023 malam sebelum manggung. Tapi, setelah diskusi, band tersebut akhirnya tetap tampil dengan setlist yang berbeda dan "melakukan tindakan yang dimaksudkan untuk melanggar pedoman".

Matty Healy kemudian memberikan "pidato" politis yang mengkritik hukum anti-LGBT di Malaysia. Dia juga bilang kalau dia menyesal band-nya diundang ke negara yang masih mengatur soal hubungan seksual seseorang.

Selain itu, Matty Healy dan bassist-nya, Ross MacDonald, berciuman di atas panggung. Tak lama kemudian, The 1975 turun dari panggung setelah diperintahkan oleh staf PUSPAL.

Band tersebut juga diduga menyelundupkan sebotol anggur ke panggung agar Matty Healy "bisa mengambilnya dengan mudah". Selain minum alkohol, Matty Healy juga dituduh bertindak dalam keadaan mabuk, merokok, tampak muntah, menggerutu, dan meludah secara berlebihan, termasuk ke arah penonton, serta merusak drone yang disewa penyelenggara.

Setelah aksi kontroversial The 1975, hari kedua dan ketiga Good Vibes Festival 2023 dibatalkan setelah dilarang oleh Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil.

The 1975 langsung balik ke hotel dan mengemas barang agar bisa segera pergi dari Malaysia keesokan paginya.

Gugatan dari Future Sound Asia ini muncul setelah penyelenggara festival musik itu melakukan gugatan yang sama pada Agustus 2023. Saat itu, mereka memberikan waktu The 1975 selama tujuh hari untuk memenuhi tuntutan berupa membayar ganti rugi sebesar 12,3 juta ringgit atau Rp 40,5 juta.

Promotor tersebut mengatakan mereka akan membawa kasus ini ke Inggris jika The 1975 tidak memenuhi tuntutan. Gugatan ke Pengadilan Tinggi Inggris ini tampaknya menjadi jawaban bahwa band tersebut tidak pernah memenuhi tuntutan Future Sound Asia.


(dar/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO