Perjuangan Kenta Bertahan di Jakarta demi Karier, Pantang Utang Meski Kesulitan

Kenta bersama dengan Keitaro Ura dan Daisuke Hamada datang ke Jakarta dengan nama The Theree pada 2015. 9 tahun berlalu, The Three pernah populer dengan membawakan lagu Tidak Apa-apa.
Liriknya yang sederhana karena mereka bertiga belum mahir basa Indonesia, membuat lagu Tidak Apa-apa viral pada masa itu. Namun, seiring berjalannya waktu The Three tak lagi dilirik.
"Sebenarnya sedih kita datangnya bertiga, aku sama teman-teman aku yang dua kan udah lama dari 2008, 7 tahun bersama di Jepang dulu, baru ke Jakarta," cerita Kenta di studio Rumpi: No Secret, Transmedia, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024).
Kenta mengakui dirinya di Jepang tidak laku sama sekali. Oleh karena itu, pria berusia 36 tahun itu melihat peluang di Indonesia.
Padahal apabila dia memilih tinggal di Jepang, kehidupannya tetap terjamin meski tak ada pekerjaan. Namun, Kenta tak mau seperti itu dan tetap ingin berkarya sebagai penampil di televisi.
Kenta mengaku sedih saat temannya memilih pulang kampung ke Jepang.
"Sebenarnya sedih kita datangnya bertiga, aku sama teman-teman aku yang dua kan udah lama dari 2008, 7 tahun bersama di Jepang dulu, baru ke Jakarta," kenangnya.
"Satu udah ganti kerja, udah berhenti karya (jadi) artis. Tapi, yang satu masih (di dunia entertainment) tapi memilih di belakang layar, dia editor," jelas Kenta soal masa depan dua temannya.
Keteguhannya tetap berada di Indonesia, mempertemukan Kenta dengan Ruben Onsu. Meski belum lancar berbahasa Indonesia, Kenta diajak gabung dalam manajemen artis Ruben Onsu, saat itu Kenta dan Betrand Peto menjadi artis dalam manajemen Ruben.
Cobaan kembali datang saat pandemi COVID-19 menyerang Indonesia. Pada masa pandemi COVID-19, Kenta merasakan susah.
Saat itu dirinya punya program televisi acara kuliner yang terpaksa tak bisa syuting karena pandemi COVID-19.
Meski mengalami kesulitan finansial, host Enaknya Mantul itu anti berutang. Sebagai orang asli Jepang, Kenta Yamaguchi tidak mau utang.
"Aku nggak pernah utang. Orang Jepang nggak bisa. Makanya aku bingung," ungkap Kenta.
"Kalau aku misalnya benar-benar nggak bisa hidup, nggak punya uang, uang yang aku simpan habis, aku pinjam gimana? Aku orang Jepang, jangan (pinjam atau utang). Aku nggak bisa cicil atau utang. Jadi aku bingung pada saat itu," tuturnya.
Bahkan saat tak bisa membayar iuran air, Kenta nekat mandi menggunakan fasilitas umum di apartemennya. Berbagai cara dilakukan Kenta untuk bisa bertahan.
"Aku nggak bisa bayar listrik, airnya dulu. Jadi aku mandinya (pakai) fasilitas apartemen. Di samping apartemen biasanya ada showernya kan. Aku mandi di situ, tapi malu kan," cerita Kenta.
Meski saat itu dirinya belum punya banyak program televisi, ada beberapa penghuni yang mengenali dirinya. Kenta tak memungkiri dirinya juga sempat merasa malu.
"'Kok Kenta mandi di situ?' Jadi aku (mengakalinya) jam 4 atau jam 5 (pagi bangun) orang belum bangun, aku diam-diam bangun, mandi di situ," akunya.
(pus/dar)