Alkateri Tuangkan Romansa Kota dan Pendewasaan Hidup dalam Kontemplasi

Jakarta - Beberapa waktu lalu unit indie pop asal Kota Kembang, Alkateri merilis debut album mereka yang bertajuk Kontemplasi. Band yang dibentuk pada empat tahun lalu ini disebut jadi tonggak lahirnya kembali musik indie pop di Kota Bandung.

Beranggotakan lima orang personel, Fauzan (vokal), Piki (synth), Galuh (gitar), Jumbo (gitar), Hadiyan (bass), dan Felmy (drum). Kelimanya ini sepakat untuk kembali menggairahkan indie pop Kota Bandung selayaknya Pure Saturday pada masa lalu.

Baca juga: Florence and the Machine, Band Indie-Rock yang Berkolaborasi dengan Taylor Swift

Lirik yang mereka ciptakan sejajar dengan tajuk pada album yang mereka buat, Kontemplasi jadi motor mereka untuk melewati berbagai rintangan kehidupan, berbicara romansa, refleksi diri, dan bagaimana bisa berdamai harapan yang sirna dalam proses pencapaiannya.

Kontemplasi memiliki delapan track yang diantaranya Penetrasi, Buang, Lebih Dari, Egosentris, BDO, Zaman, Esok, dan ditutup dengan Kontemplasi. Bandung sepertinya tak akan kehilangan pernah kehilangan karya-terbaik dari kotanya,

Terasa tulus dari lirik dan musik yang mereka bawakan, seperti tengah berbagi keluh kesah dengan kawan di tongkrongan. Ditemani minuman, rokok, dan cuaca Bandung Utara yang sejuk, Kontemplasi jadi momentum dalam pendewasaan hidup.

"Percayalah terang menyapaku (segera) semua upaya mulai ke muka dunia" penggalan lirik dari track Esok menyiratkan rasa optimis untuk bangkit dan tetap berjalan semestinya. Unsur 'ke-Bandunga-an' sangat lekat dengan mereka yang tumbuh di kota ini.

Lewat BDO mereka juga ingin menceritakan sulitnya berkembang pesat di Kota Bandung tempat mereka dibesarkan, hingga pada kahirnya harus memtusukan untuk mengadu nasib diperantauan. Dengan musik yang mereka bawakan ini memang tak dipungkiri Pure Saturday ada dibalik inspirasi mereka.

"Romantisasi kota yang tak berujung, ode tercipta dari insan tak beruntung mengejar kata sejahtera," potongan lirik BDO.

"Akankah semua berjalan semestinya dan semesta berkata semua bisa nyata."

Baca juga: Menyelami Band-band Asal Bogor yang Kian Apik

Nuansa pop yang ngawang ini begitu pas dengan lirik yang mereka tuangkan dalam lagu, tak perlu banyak berdebat untuk kehidupan. Cukup jalani dan ikhlaskan apa yang terjadi, apapun yang didapat semua telah berjalan semestinya.

Sebelum mengeluarkan album penuh ini, mereka sempat merilis single terlebih dahulu pada tahun 2022 yakni Egosentris dan tahun berikutnya dengan Lebih Dari. Dan kini seluruh lagi dalam Kontemplasi sudah bisa diperdengarkan per 26 April ini di digital streaming platform.

Coba dengarkan track-track dalam Kontemplasi sebagai mode refleksi diri terhadap kehidupan yang fana ini.

(dar/dar)

---