.webp)
Andmesh Bersyukur dari Indonesia Timur Meski Merasa Jadi Anak Tiri
Album itu digarap Andmesh sesuai dengan pengalamannya yang lahir di tanah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia merasa wilayah timur masih minim perhatian dari wilayah pemerintahan, apalagi kenangannya di masa lalu.
Baca juga: Daftar Pemenang Lengkap AMI Awards 2023 |
Hingga saat ini Andmesh sempat merasa jadi anak tiri karena keadaan. Namun ia bisa bangkit dan berusaha menyuguhkan pesan moral kepada banyak pendengarnya.
"Hal-hal yang Andmesh ingin angkat dari Indonesia Timur itu rasa bersyukurnya tinggi banget, gila-gilaan, nggak karena hal besar aja kayak hal kecil tuh pasti kami bersyukur, karena hal-hal itu bagi kita mustahil," ujar Andmesh di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Bagi Andmesh perjalanan karirnya selama 7 tahun ini cukup sulit. Andmesh bahkan sempat ragu untuk melanjutkan karirnya.
Namun dukungan banyak orang membuat Andmesh berpikir lagi dan melanjutkan semua hal yang sudah ia mulai.
"Bisa datang ke Jakarta aja menurut Andmesh dulu mustahil," tegas Andmesh.
Menengok kesuksesan seniornya, Glenn Fredly, membuat Andmesh akhirnya yakin bahwa suara dari Timur bisa mengudara dan diterima tiap lapisan masyarakat Indonesia.
"Kakak Glenn dulu pernah menguatkan saya, akhirnya saya kuat sampai di titik ini," tegas Andmesh.
Andmesh ingin mematahkan stigma anak tiri untuk masyarakat Indonesia Timur. Ia merasa setiap orang memiliki kesempatan mendapatkan haknya dalam berkarya.
Kini Andmesh merasa dunia digital dan kemajuan industri musik di Indonesia Timur berkembang dengan pesat.
Banyak teman-temannya di sana yang mulai bisa terkenal secara perlahan lewat karya-karya emas mereka.
"Musik Indonesia Timur sekarang sudah berkembang banget lewat media sosial yang sudah banyak wadah di industri ini yang kasih kesempatan ke mereka," tutur Andmesh.
"Mereka tuh sebenarnya punya banyak potensi yang lebih dari Andmesh gitu, Andmesh pengen kasih tau ke Indonesia gitu," sambungnya.
(pig/dar)
