.webp)
The Dark Side of the Moon dari Pink Floyd, Album Fenomenal Paling Dihormati
Tak cuma untuk musik rock saja, The Dark Side of the Moon adalah salah satu karya Pink Floyd yang punya efek besar di dunia musik dunia. Album itu dirilis pada 1973 dengan tema yang begitu mendalam.
Pink Floyd mengisahkan tentang kehidupan, kematian, kecemasan hingga aspek yang begitu mendalam tentang pengalaman manusia. The Dark Side of the Moon, memiliki konsep, latar belakang hingga produksi yang matang untuk ukuran album yang dirilis di tahun itu.
The Dark Side of the Moon yang berisi 10 lagu itu dibuka dengan track Speak to Me. Lagu pembuka karya Nick Mason itu saja sudah membawa kita kepada alam lain. Pink Floyd seperti berbicara melalui aransemen musik mereka.
 Pink Floyd Foto: Instagram Pink Floyd |
Album progresif Pink Floyd itu kemudian membawa kita kepada sebuah napas yang begitu dalam lewat Breathe. Dua lagu yang sudah membuktikan bahwa Pink Floyd nggak main-main dengan karya ini.
Berbagai eksperimen dan konseptual dari Roger Waters, David Gilmour, Richard Wright, dan Nick Mason, membuat suara-suara yang keluar dari musik mereka jelas berbeda dengan karya lainnya.
Sejak awal pembuatan, The Dark Side of the Moon, memang sudah dipersiapkan sebagai album yang lebih terstruktur dengan tema yang kental di dalamnya. Dengarkan di balik keheningan, maka album The Dark Side of the Moon, bakal menyihir kita kepada ketakutan, ioslasi, kehilangan hingga perjalanan yang emosional.
Album ini pantas menjadi salah satu yang terbaik yang pernah dirilis oleh sebuah band. Dari sisi produksi, kontinuitas musik di antara setiap lagu, seperti benar-benar dipikirkan secara matang.
Mereka menciptakan sebuah benang merah, seperti sebuah cerita drama yang tak terputus dari Speak to Me, hingga Eclipse, lagu terakhir di album tersebut.
Produksi album tersebut mencakup banyak teknik yang inovatif, seperti penggunaan efek suara stereo yang unik, vokal sintesis dan pengulangan musik yang membuat album itu benar-benar menyatu.
Ada juga cerita di balik The Dark Side of the Moon, dari sisi penulisan lirik yang mendalam dan kontemplatif. Cerita tentang berbagai sisi aspek manusia, termasuk konflik, stres, kehilangan dan kebingungan.
 Pink Floyd Foto: dok Pink Floyd |
Di lagu seperti Time dan Money, Pink Floyd mengeksplorasi tema tentang dua kata yang hingga saat ini sudah seperti Tuhan. Sementara Brain Damage, seperti kebalikannya dengan mengangkat tema tentang kehidupan dan keberadaan.
The Dark Side of the Moon meraih sukses besar secara komersial dan mendapat puja-puji di seluruh dunia, bahkan hingga saat ini. Album ini masih menjadi album terlaris sepanjang masa.
Kombinasi antara musik yang mendalam dan konseptual dengan produksi yang inovatif membuatnya menjadi salah satu karya yang paling dihormati dalam sejarah musik.
 Pertunjukan opera Pink Floyd Foto: Istimewa |
Itu dari sisi dalam. The Dark Side Of The Moon juga bisa langsung dikenali dari sampul albumnya. Bahkan, cover itu sudah menjadi budaya pop hingga diabadikan lewat poster, t-shirt hingga barang dagangan lainnya di seluruh dunia.
Sampul itu dibuat oleh studio desain Inggris Hipgnosis. Mereka menciptakan logo prisma pelangi yang ikonik dan melahirkan simbol abadi yang selamanya identik dengan keagungan Pink Floyd.
Desainer grafis Storm Thorgerson dan Aubrey Powell membuat khusus karya untuk The Dark Side Of The Moon itu. Keduanya kemudian mendapatkan inspirasi dari rak buku mereka.
"Idenya sendiri dibuat dari buku teks fisika standar," kenang Thorgerson pada tahun 2003, dalam wawancara pers yang menandai peringatan 30 tahun album tersebut.
Saat mereka membolak-balik halaman buku teks, sesuatu yang mencolok muncul di sana. "Dalam buku ini ada foto prisma pada lembaran musik dan sinar matahari yang masuk melalui jendela kaca," jelas Powell.
(nu2/nu2)
