Kraven Harusnya Lawan Black Panther, Tapi Dicegah Sony

Dalam sebuah pengakuan terbaru yang cukup mengejutkan, sutradara Black Panther, Ryan Coogler, membeberkan detail di balik layar mengenai proses kreatif film pertamanya pada 2018.

Ternyata, Coogler awalnya sangat ingin menghadirkan Kraven the Hunter sebagai salah satu antagonis yang dihadapi T'Challa.

Meskipun Marvel Studios mencoba melobi atas nama Coogler, pihak Sony Pictures, yang memegang hak atas karakter-karakter dari semesta Spider-Man, dengan tegas menolak permintaan tersebut karena mereka sudah memiliki rencana sendiri untuk karakter pemburu legendaris itu.

Coogler menjelaskan bahwa dalam versi awal naskahnya, ia membayangkan Kraven sebagai ancaman luar yang menarik karena keahliannya dalam berburu.

Hal ini dianggap akan memberikan dinamika unik melawan teknologi canggih Wakanda.

"Saya selalu menyukai karakter Kraven di komik. Ada periode waktu di mana saya berpikir, 'Bukankah akan luar biasa jika T'Challa harus menghadapi pemburu terbaik di dunia di tengah hutan Wakanda?' Saya mengajukan permintaan itu secara resmi kepada Marvel."

"Marvel sangat mendukung ide itu dan mereka benar-benar pergi ke Sony untuk bertanya, 'Hei, bolehkah Ryan menggunakan Kraven?' Tapi jawabannya adalah 'Tidak' yang sangat keras. Sony berkata, 'Kami punya rencana besar untuk Kraven dan kami tidak bisa membiarkannya muncul di film lain dulu'," ujarnya dalam podcast Happy Sad Confused via ComicBook pada 30 Desember.

Coogler juga merefleksikan bagaimana penolakan itu akhirnya membawanya ke arah yang benar.

"Meskipun awalnya kecewa, penolakan itu sebenarnya adalah berkah. Itu memaksa kami untuk menggali lebih dalam pada karakter Killmonger. Pada akhirnya, Killmonger menjadi lawan yang jauh lebih pribadi dan bermakna secara emosional bagi T'Challa daripada apa yang bisa diberikan oleh Kraven."

Cerita ini menjadi bukti nyata betapa rumitnya urusan birokrasi dan hak cipta karakter di balik layar film-film superhero besar.

Keputusan Sony saat itu terbukti konsisten dengan arah mereka, mengingat film solo Kraven the Hunter (dibintangi Aaron Taylor-Johnson) memang akhirnya diproduksi bertahun-tahun kemudian.

Bagi para penggemar, pengungkapan ini memicu imajinasi tentang seperti apa jadinya Wakanda jika diserang oleh sang pemburu.

Namun, seperti yang dikatakan Coogler, kegagalan mendapatkan Kraven justru memberikan jalan bagi Michael B. Jordan untuk memberikan performa legendarisnya sebagai Killmonger, yang kini dianggap sebagai salah satu penjahat terbaik di MCU.

Cukup menarik melihat bagaimana masalah hak cipta bisa mengubah jalan cerita sebuah film besar.