Kembali ke dunia Pandora ternyata tidak selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi Zoe Saldaña. Dalam persiapan menyambut perilisan Avatar: Fire and Ash, Saldaña berbagi cerita tentang betapa gelapnya perjalanan karakter Neytiri di film ketiga ini.
Setelah kehilangan putra sulungnya, Neteyam, di akhir film kedua, Neytiri digambarkan berada dalam kondisi mental yang sangat rapuh namun penuh dengan amarah.
Saldaña tidak menutupi proses menyelami perasaan Neytiri kali ini memberinya beban psikologis yang nyata. Ia merasa kesedihan yang dialami karakternya begitu mendalam sehingga sulit baginya untuk memisahkan diri dari emosi tersebut selama di lokasi syuting.
"Neytiri sedang melewati masa-masa yang sangat berat. Rasanya sangat sulit untuk berada di dalam 'kulitnya' kali ini karena beban emosional yang ia bawa benar-benar terasa nyata," ungkap Saldaña dilansir dari Variety (18/12).
Dalam film Fire and Ash, penonton akan melihat sisi lain dari Neytiri yang mungkin belum pernah terlihat sebelumnya. Jika di film-film awal ia dikenal sebagai sosok ibu yang protektif dan pejuang yang berwibawa, kali ini ia harus berhadapan dengan rasa kehilangan yang traumatis.
Saldaña menjelaskan kemarahan menjadi tema besar bagi karakternya kali ini.
"Dia adalah seorang ibu yang sedang dalam masa berkabung, dan ada banyak sekali kemarahan di sana. Itu bukan hanya sekadar kesedihan, tapi kemarahan yang membara karena kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya," tambahnya.
Saldaña juga memuji bagaimana sutradara James Cameron mendorongnya untuk mencapai batas kemampuan aktingnya. Menurutnya, Cameron tidak ingin emosi yang ditampilkan hanya sekadar "akting biasa," melainkan harus benar-benar terasa jujur dan menyakitkan bagi penonton.
Baca juga: Duh, Avatar: Fire and Ash Dapat Skor Rendah |
Meskipun merasa lelah secara mental, Saldaña tetap merasa terhormat bisa memerankan karakter yang begitu kompleks. Ia menjanjikan Fire and Ash tidak hanya akan menyuguhkan visual api yang spektakuler, tetapi juga gejolak batin yang akan membuat penonton ikut merasakan kepedihan keluarga Sully.
"Ini adalah perjalanan yang sangat manusiawi, meskipun terjadi di dunia alien. James (Cameron) memastikan setiap tetes air mata dan setiap teriakan amarah di film ini memiliki alasan yang sangat kuat."
Avatar: Fire and Ash sudah bisa disaksikan di bioskop. Film ini disebut sebagai babak paling emosional dalam saga Pandora, di mana kita akan melihat bagaimana duka bisa mengubah seseorang menjadi sosok yang tak terduga.
Simak Video "Video Review Film 'Avatar: Fire and Ash' dari Mereka yang Nonton Duluan"
(ass/dar)