Film Timur Bawa Kisah Operasi Mapenduma ke Layar Lebar

Dicky Ardian
|
detikPop
Film Timur
Film Timur (Foto: Uwais Pictures)
Jakarta - Film Timur diperkenalkan sebagai film aksi-drama yang terinspirasi dari kisah nyata Operasi Mapenduma, salah satu operasi militer paling bersejarah di Indonesia. Proyek ini jadi langkah baru yang cukup berani, bukan cuma karena mengangkat sejarah, tapi juga karena menjadi debut Iko Uwais sebagai sutradara film aksi panjang.

Iko Uwais yang juga berperan sebagai aktor utama menegaskan Timur bukan sekadar film aksi penuh adrenalin. Di balik medan ekstrem dan misi berbahaya, film ini justru menyoroti nilai pengorbanan, persaudaraan, dan sisi kemanusiaan para prajurit yang terlibat.

Berlatar misi pembebasan sandera di pedalaman Papua, Timur menggambarkan perjuangan pasukan khusus yang harus berhadapan dengan alam yang keras, keterbatasan logistik, serta tekanan mental yang intens. Pendekatan realistis dan kejujuran cerita jadi kekuatan utama film ini untuk menghadirkan pengalaman sinematik yang berjiwa.

"Berbeda dengan film aksi fiksi pada umumnya, TIMUR berdiri di atas fondasi sejarah. Film ini menyoroti sisi kemanusiaan dalam operasi militer, di mana keberanian tidak semata diukur dari kekuatan senjata, melainkan dari loyalitas antarprajurit dan kesediaan mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan sesama," kata Iko saat dihubungi wartawan, Kamis, (18/12/2025).

Menurut Iko, tema persaudaraan, pengorbanan, dan harga sebuah misi menjadi napas utama film ini. Sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap peristiwa nyata yang menginspirasi Timur sejak awal pengembangannya.

Film ini juga menjadi momen penting dalam perjalanan karier Iko Uwais. Setelah dikenal luas lewat film internasional seperti The Raid, Mile 22, hingga serial Wu Assassins, kini ia tampil sebagai pencerita di balik kamera dengan visi yang lebih personal dan reflektif.

Executive Producer Film Timur, Yentonius Jerriel Ho, atau yang akrab disapa Bang Aloy, sejalan dengan visi tersebut. Ia menegaskan film ini bukan soal seberapa besar aksinya, melainkan tentang rasa tanggung jawab dan persaudaraan di medan yang tidak memberi ruang untuk kesalahan.

"Film Timur sejatinya adalah wujud nyata dari upaya dan kreatifitas pekerja seni khususnya sineas Indonesia, dalam menghadirkan kisah heroik bangsanya sendiri dengan standar sinema internasional, tanpa kehilangan identitas dan keotentikan cerita," tutur Yentonius.

Yentonius juga menyebut sejumlah pengamat melihat Timur sebagai fase baru dalam perjalanan kreatif Iko Uwais. Pendekatannya dinilai tak lagi hanya bertumpu pada koreografi aksi, tetapi juga kedalaman emosi dan visi sinematik yang lebih matang.

Keunggulan film ini, lanjut Bang Aloy, terletak pada penggunaan latar Papua yang autentik, pendekatan jungle warfare yang realistis, minim CGI, serta tema universal tentang persaudaraan dan kemanusiaan yang bisa diterima lintas budaya.

"Dengan pendekatan yang tenang dan tegas, TIMUR diposisikan sebagai film patriotik berkelas dunia, bukan propaganda, melainkan refleksi tentang keberanian dan nilai kemanusiaan dalam kondisi ekstrem," ujarnya.

"Berlandaskan kisah nyata Operasi Mapenduma dan debut penyutradaraan Iko Uwais, film ini menandai arah baru sinema Indonesia yang berakar pada sejarah nasional dan relevan di panggung global," pungkasnya.


(dar/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO