Rowan Atkinson Ternyata Benci Mr. Bean
Meskipun telah sukses besar dan mendapatkan kekayaan dari karakter-karakter tersebut, Atkinson secara blak-blakan mengungkapkan bahwa ia tidak menyukai banyak tokoh yang diperankan termasuk Mr. Bean.
Pengakuan jujur ini terungkap saat screening untuk proyek terbarunya, serial komedi Netflix Man vs. Baby, di mana Atkinson membahas dinamika antara aktor dan persona yang mereka ciptakan.
Aktor berusia 70 tahun itu memecah stereotip bahwa aktor harus mencintai karakter yang mereka mainkan. Saat berbicara tentang Mr. Bean, tokoh yang hampir sepenuhnya tanpa dialog dan mengandalkan komedi fisik, Atkinson mengaku memiliki hubungan yang rumit.
"Secara pribadi saya tidak menyukai Mr. Bean," ujar Atkinson dalam wawancaranya bersama Deadline (12/12).
"Dia adalah egois, hanya mementingkan diri sendiri, dan anak anarkis. Pada dasarnya, dia adalah seorang anak berusia sembilan tahun yang terjebak dalam tubuh pria dewasa."
Ia bahkan berseloroh, menambahkan bahwa ia tidak akan pernah mau menghabiskan malam atau makan malam bersama karakter tanpa cela tersebut.
Namun, Atkinson mengakui bahwa ia menyukai Bean dari sudut pandang komedi. Ia melihat Mr. Bean sebagai cerminan dari sisi kekanak-kanakan dirinya saat berusia 10 tahun, terutama dalam hal cara berpikir yang eksentrik dan sifat mementingkan diri sendiri.
Perasaan tidak suka Atkinson ternyata tidak hanya tertuju pada Mr. Bean. Ia mengakui bahwa sebagian besar karakter komedi yang ia ciptakan dan perankan selama puluhan tahun adalah sosok yang pada dasarnya "sangat tidak menyenangkan."
Dalam wawancara sebelumnya, Atkinson juga pernah mengungkapkan alasan di balik keengganannya untuk kembali memerankan Mr. Bean dalam format live-action (non-animasi).
Ia menyebut peran itu "menegangkan dan melelahkan". Komedi fisik yang mendefinisikan Mr. Bean membutuhkan timing dan energi yang sangat tepat. Atkinson merasakan adanya "beban tanggung jawab yang tidak menyenangkan" untuk selalu membuat adegan itu lucu, yang pada akhirnya terasa sangat menuntut secara fisik dan mental.
Hal ini menjelaskan mengapa ia lebih memilih karakter tersebut hidup melalui animasi, di mana ia hanya menyumbang suara, atau dalam format visual yang lebih ringan seperti dalam iklan.
Ironisnya, dari semua karakternya, Atkinson justru menaruh kasih sayang paling besar pada tokoh terbarunya, Trevor Bingley, dari serial Man vs. Bee dan sekuelnya Man vs. Baby.
Trevor Bingley, yang seringkali menjadi korban situasi konyol, digambarkan oleh Atkinson sebagai "salah satu orang paling baik yang pernah saya perankan."
Karakter ini menawarkan jeda yang menyenangkan bagi Atkinson dari sifat egois dan sinis yang mendominasi karakter-karakter ikoniknya yang lain.
Pengakuan Atkinson ini memberikan wawasan langka ke dalam pemikiran seorang maestro komedi, menyoroti garis tipis antara karakter yang dicintai publik dan beban psikologis yang harus ditanggung oleh aktor di belakangnya.
(ass/tia)











































