Ryan Coogler Tolak Undangan Oscar, Ini Alasannya

Asep Syaifullah
|
detikPop
Ryan Coogler
Foto: Dok. Instagram
Jakarta - Sutradara terkenal Ryan Coogler (dikenal atas karyanya di Black Panther dan Creed) telah menolak undangan untuk bergabung dengan The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), yang merupakan organisasi di balik perhelatan Oscar.

Keputusan Coogler ini banyak yang menyebutnya sebagai bentuk protes keras atas snub yang diterima oleh film terbarunya, Sinners, dalam kategori Sutradara Terbaik di ajang Oscar tahun ini.

Coogler secara terbuka menolak tawaran keanggotaan dari Academy. Keanggotaan Academy adalah sebuah kehormatan yang memungkinkan sineas untuk memberikan suara dalam proses nominasi dan pemenang Oscar.

Penolakan ini diinterpretasikan sebagai pernyataan tegas Coogler tidak setuju dengan cara Academy memperlakukan filmnya. Film Coogler, Sinners, yang secara luas diprediksi akan mendapat nominasi, gagal masuk dalam nominasi Sutradara Terbaik, meskipun film tersebut meraih beberapa nominasi di kategori utama lainnya (seperti Film Terbaik dan Aktor Terbaik).

Dalam wawancara eksklusif dengan Variety, Coogler menyatakan penolakan keanggotaan ini bukan tentang kekalahan, tetapi tentang integritas seni dan representasi yang lebih luas dalam industri.

"Ini bukan karena permusuhan," kata Coogler dilansir dari Variety (11/12).

"Dan saya tidak pandai menilai sesuatu, bro. Tindakan 'Hei, pilih yang terbaik' sangat membuat saya stres, bahkan ketika tidak ada taruhan yang terlibat."

Pengabaian ini dianggap sebagai salah satu kejutan terbesar dalam pengumuman nominasi tahun ini, memicu kritik Academy gagal mengakui inovasi dan kualitas penyutradaraan dari Coogler.

"Saat (Academy) menolak pengakuan terhadap karya yang sedemikian personal, rasanya seperti mereka menolak ruang lingkup sinema itu sendiri. Saya tidak bisa duduk di meja yang tampaknya tidak menghargai jenis cerita yang saya coba angkat."

Keputusan Coogler telah memicu gelombang dukungan dari rekan-rekan sutradara dan kritikus film, yang melihatnya sebagai tindakan berani yang menyoroti masalah yang lebih besar dalam proses nominasi Oscar, terutama terkait representasi sineas minoritas dan genre yang tidak konvensional.

Analis memprediksi langkah ini akan meningkatkan tekanan pada Academy untuk meninjau kembali kriteria nominasi mereka di masa depan.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO