Aktor veteran pemenang Oscar, Sir Ben Kingsley, telah berbagi kisah pribadi mengenai pergantian nama panggungnya, sebuah keputusan yang ia buat di awal kariernya sebagai upaya untuk mengatasi bias budaya yang ia hadapi dalam industri akting Inggris.
Dilansir dari DailyMail (28/11) nama asli sang aktor, yang lahir di Scarborough, Yorkshire, adalah Krishna Pandit Bhanji. Ia merupakan keturunan Inggris dan India (ayahnya berasal dari Gujarat), mengungkapkan bahwa pergantian nama itu merupakan respons langsung terhadap kesulitan yang ia alami saat mencari peran.
Ia menyadari bahwa nama yang ia miliki justru menghambat peluangnya.
"Saya memiliki satu audisi dengan nama Krishna Bhanji dan mereka berkata, 'Audisi yang indah, tapi kami tidak tahu bagaimana menempatkanmu di musim kami yang akan datang,'" kenang Kingsley.
"Saya mengubah nama saya, menyeberang jalan, dan mereka berkata, 'Kapan kau bisa mulai?'"
Keputusan sulit untuk memilih nama Ben Kingsley diambil pada 1960-an, sebuah periode di mana Kingsley merasa nama yang berbau asing akan menghambat laju kariernya.
Menariknya, perubahan nama tersebut membuka jalan baginya untuk mendapatkan salah satu peran paling penting dan bersejarah dalam hidupnya: peran utama dalam film Gandhi pada 1982, yang kemudian membawanya meraih Academy Award untuk Aktor Terbaik.
Ironi inilah yang sering ia soroti. Untuk mendapatkan peran yang mengharuskannya memerankan sosok ikonik India, Mahatma Gandhi, seorang figur yang memiliki kesamaan etnis dengan Kingsley, ia harus terlebih dahulu meninggalkan nama aslinya yang menunjukkan warisan Asia-nya.
Dalam pandangan sang aktor, pergantian nama itu lebih mencerminkan sikap industri dan masyarakat pada 60-an saat itu. Nama Ben Kingsley sendiri dipilih secara personal, di mana nama depannya diyakini diambil dari nama panggilan ayahnya.
Dengan mengubah namanya dari Krishna Bhanji menjadi Ben Kingsley, sang aktor legendaris itu berhasil melampaui hambatan yang dikenakan padanya dan membuktikan bahwa bakatnya mampu menjangkau berbagai peran di panggung global.
Peran yang ia dapatkan kemudian merentang jauh, tidak hanya mencakup Gandhi tetapi juga karakter-karakter unik lainnya, memanfaatkan ambiguitas etnisnya untuk memainkan spektrum peran yang luas dalam sinema internasional.
Simak Video "Video Friday Film Review: Wicked: For Good"
(ass/dar)