Film Baru Margot Robbie Digeruduk Kritik Pedas!
Bareng sutradara jenius Emerald Fennell (yang sukses besar sama Saltburn dan Promising Young Woman), mereka mau bikin film adaptasi novel klasik Wuthering Heights karya Emily BrontΓ«.
Kabarnya, film ini bakal jadi versi Wuthering Heights yang bikin geger dan jauh dari kesan romantis menye-menye.
Margot Robbie sendiri sudah kasih bocoran kalau film ini bakal "lebih gila" alias "lebih kacau" daripada Saltburn! Karena fokusnya memang mau mengangkat sisi sadomasokisme, gairah yang destruktif, dan seksualitas intens yang tersembunyi di balik kisah klasik ini, sesuai dengan gaya sutradara Emerald Fennell.
Nah, di tengah hype yang memuncak itu, muncul nih suara-suara sumbang alias kritik pedas dari para purist dan penggemar berat novel aslinya.
Dilansir dari Collider (22/11) kontroversi utama yang paling panas adalah soal pemilihan pemain (casting).
Pertama, banyak yang protes soal usia Margot Robbie. Di novel aslinya, karakter Catherine Earnshaw itu masih sangat muda, bahkan ada yang menafsirkannya masih belasan tahun ketika kisah utamanya dimulai.
Penggemar khawatir, apakah Margot Robbie yang usianya sudah matang bisa meyakili kekanak-kanakan dan impulsifnya Catherine yang diceritakan BrontΓ«.
Kedua, kritikan juga tajam banget buat Jacob Elordi yang dipilih jadi Heathcliff. Di novel, Heathcliff digambarkan memiliki ras dan etnis yang ambigu (sering disebut sebagai 'gypsy' atau 'dark-skinned' saat itu). Pemilihan Jacob Elordi, yang merupakan aktor kulit putih, langsung memicu backlash dari netizen.
Mereka menuduh film ini sengaja mengabaikan isu rasial yang sudah jadi bagian integral dari Heathcliff, yang seharusnya menjadi karakter outsider yang terasingkan. Isu whitewashing pun jadi sorotan tajam!
Meskipun digeruduk kritik, Emerald Fennell dan timnya kelihatan santai aja. Menurut Fennell, film ini memang bukan niatnya mau jadi adaptasi yang "fotokopi persis" dari novel, tapi lebih ke tafsiran ulang yang sangat personal.
Dia bilang, Wuthering Heights itu selalu punya daya pikat karena sifatnya yang universal dan relatable secara emosional, makanya dia tidak khawatir soal kritik soal akurasi visual atau demografi.
Fennell justru berpendapat, kalau untuk memerankan Catherine, dibutuhkan seorang aktris dengan power yang luar biasa, dan Margot Robbie punya "kekuatan seperti dewa" yang bisa membuat penonton memahami kenapa karakter sekuat Heathcliff bisa tergila-gila.
Begitu juga dengan Jacob Elordi, chemistry-nya yang eksplosif dengan Margot di Saltburn jadi alasan kuat dia dipilih.
Intinya, mereka mau bikin film yang mengguncang dan provokatif, yang bisa memicu respons emosional yang sama kuatnya seperti saat pertama kali novel ini diterbitkan ratusan tahun lalu.
Walaupun banyak yang nyinyir, justru kontroversi ini yang bikin film Wuthering Heights versi Margot Robbie dan Emerald Fennell makin jadi perbincangan.
Kita tunggu aja deh hasilnya di bioskop sekitar Hari Valentine 2026! Siapa tahu, kontroversi ini malah bikin filmnya makin legend!
(ass/nu2)











































