.webp)
Ruby Rose Ngamuk Sebut Sydney Sweeney Biang Kerok Film Christy Gagal
Rose mengklaim Sweeney menghancurkan proyek film tersebut dan melabelinya dengan sebutan keras yakni cretin (bodoh/idiot).
Film Christy, yang menceritakan kisah legenda tinju Christy Martin, dibuka hanya dengan perolehan sekitar USD 1.3 juta di box office domestik, menjadikannya salah satu pembukaan terburuk untuk rilis luas (lebih dari 2.000 bioskop) dalam beberapa waktu terakhir.
Melalui unggahannya di Threads, dikabarkan Variety pada Kamis (13/11/2025), Rose mengungkapkan kekecewaannya mendalam karena proyek tersebut, yang pernah ia ikuti, kini dianggapnya gagal dan kehilangan integritas otentiknya.
Rose menyatakan awalnya terikat pada proyek tersebut untuk memerankan karakter pendukung bernama Cherry. Menurutnya, naskah asli film biopik Christy Martin itu luar biasa dan mengubah hidup.
Kritik Rose bukan hanya tertuju pada kegagalan finansial, tetapi juga pada aspek representasi dan dugaan pandangan politik Sweeney. Rose mengisyaratkan bahwa dalam versi asli proyek tersebut, banyak pemeran yang merupakan anggota komunitas queer, yang ia rasa lebih relevan dengan materi sumber.
 Cuplikan adegan dalam film Christy (2025) yang dibintangi Sydney Sweeney. Foto: Dok. Instagram |
"Naskah asli Christy Martin sangat luar biasa. Mengubah hidup. Saya terikat untuk memerankan Cherry. Kami semua memiliki pengalaman dengan materi inti. Mayoritas dari kami sebenarnya gay. Itu bagian dari mengapa saya bertahan dalam dunia akting."
"Kehilangan peran selalu terjadi, tapi yang ini menyakitkan. Untuk tim PR-nya berbicara tentang kegagalan itu dan mengatakan SS (Sydney Sweeney) melakukannya untuk 'masyarakat'. Tak satu pun dari 'masyarakat' ingin melihat seseorang yang membenci mereka, berparade berpura-pura menjadi kami. Anda adalah seorang cretin dan Anda menghancurkan film itu. Titik. Christy pantas mendapatkan yang lebih baik."
Serangan Rose ini muncul tak lama setelah Sweeney merespons hasil box office yang buruk tersebut di Instagram, di mana ia membela film itu dengan mengatakan ia sangat bangga.
Ia pun menyebut tujuan film bukanlah hanya tentang angka, tetapi tentang dampaknya dalam meningkatkan kesadaran tentang kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan keberanian.
Namun, bagi Rose, pernyataan tersebut hanya memperparah kemarahannya dan menganggapnya sebagai upaya PR yang mengabaikan inti masalah.
(ass/dar)
