Sentimental Value: Rumah, Keluarga dan Memori Pahit Yang Spektakuler

Candra Aditya
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Sentimental Value.
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Gustav Borg (Stellan Skarsgård) mungkin dulunya adalah pembuat film yang bisa diandalkan. Tapi sekarang karirnya tidak sama lagi seperti dulu. Sudah lama ia tidak membuat karya lagi dan kesibukannya sekarang mungkin menghadiri acara-acara retrospektif yang membahas masterpiecenya di masa lalu.

Kalau Gustav Borg berubah menjadi orang yang benar, ia mungkin akan tersadar bahwa masterpiece dalam hidupnya sesungguhnya bukan film-film tersebut melainkan kedua putrinya. Tumbuh di bawah ayah yang absen-bahasa zaman sekarang adaah yatim pasif-kedua anaknya merespons absennya Gustav dengan cara yang sangat berbeda.

Nora (Renate Reinsve) merasa bahwa menjadi aktor adalah outlet terbaik untuk merasakan semua emosi yang ia hindari ketika ia menjadi dirinya sehari-hari. Sementara itu Agnes (Inga Ibsdotter Lilleaas) menggenggam penuh kenormalan yang ia bisa raih-itulah sebabnya ia memilih untuk menikah dan memiliki putra.

Dari awal film dibuka, Sentimental Value sebenarnya sudah menunjukkan bahwa tidak ada yang baik-baik saja dengan situasi ini. Meninggalnya si ibu Nora dan Agnes mempertemukan Nora dan Agnes kembali dengan Gustav.

Gustav kemudian membuat kejutan kecil: ia merasa bahwa ia bisa dekat dengan Nora dengan membuat film setengah autobiografi tentang mereka di rumah itu. Nora menolak peran yang ditawarkan Gustav. Tapi hadirnya Gustav dalam orbit mereka membuat semuanya menjadi sedikit lebih rumit.

Tidak ada yang lebih spektakuler dan dramatis daripada hubungan manusia, terutama hubungan kompleks antara orang tua dan anak. Dan sepertinya sutradara dan penulis Joachim Trier memahami ini dengan benar.

Sentimental Value adalah sebuah kisah yang sangat familiar, semua penonton bisa memahami drama yang ada di dalamnya tanpa kamu perlu paham benar soal pembuatan film atau bahkan tinggal di Eropa.

Ditulis oleh Trier dan Eskil Vogt, film ini dibuka dengan memperkenalkan sebuah rumah. Narasinya menggambarkan setiap jengkal yang ada di rumah itu. Lantainya yang sudah tergores furniture, bagaimana cahaya matahari menembus jendela, dimana kamu bisa mencuri dengar orang tuamu yang sedang bertengkar di bawah.

Rumah itu benci dengan kebisingan tapi ia lebih muak dengan kesepian. Pengenalan Trier dan Vogt terhadap rumah ini hasilnya sangat efektif karena dengan mudah, sebelum kita berkenalan dengan karakter-karakternya, penonton diajak untuk membuat ikatan dengan bangunan tersebut.

Begitu Trier mengenalkan ketiga karakter utamanya, Sentimental Value langsung melaju menjadi drama yang akan membuat penontonnya termehek-mehek. Trier tidak berusaha menarik simpati dengan membuat karakternya bertobat atau melakukan hal di luar jalur mereka.

Ia tidak membuat kita untuk "kasihan" dengan karakter-karakternya. Tapi justru dengan membuat ketiga karakternya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, Sentimental Value justru membuat saya lebih mudah untuk menaruh empati terhadap ketiga karakter utamanya.

Tidak ada momen dramatis gila-gilaan yang dilakukan oleh ketiga karakter ini tapi di saat yang bersamaan tidak ada satu pun momen yang terasa biasa saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa film jenis ini adalah jenis film yang membutuhkan kemampuan aktor yang prima.

Stelllan Skarsgård adalah aktor yang luar biasa dengan karir yang mengagumkan. Tapi dalam Sentimental Value ia menunjukkan lagi sisi yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya. Ia tahu cara membuat Gustav jauh tapi pada saat yang bersamaan dekat dengan putri-putrinya.

Caranya ia menatap kedua anaknya memberikan sejuta makna. Inga Ibsdotter Lilleaas dan terutama Renate Reinsve juga sama baiknya. Chemistry mereka bertiga terasa komplit karena saya bisa merasakan tornado dalam hati mereka bahkan tanpa adanya dialog.

Dengan musik yang mengharu biru dan visual yang begitu memabukkan, film ini akhirnya menjadi salah satu hadiah sinema yang tidak bisa kamu lewatkan. Menyaksikan Sentimental Value di dalam kegelapan bioskop adalah salah satum pengalaman sinematik dahsyat yang tidak bisa kamu lewatkan.

Dengan ending yang sempurna-salah satu ending paling baik sepanjang tahun ini-Sentimental Value dengan mudah menjadi salah satu yang terbaik yang tidak bisa kamu lewatkan.


(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO