Kenapa Batman Gak Mau Bunuh Musuh? Ini Jawabannya

Komikus legendaris, Grant Morrison, baru-baru ini memberikan pencerahan mendalam tentang filosofi inti Batman, khususnya mengenai aturan "tidak membunuh" (no-kill rule), sebuah prinsip yang sering dilanggar sepanjang sejarah panjang karakter tersebut.
Dalam sesi tanya jawab (AMA) di Reddit via bleedingcool.com pada Selasa (21/10/2025), Morrison menjelaskan bahwa aturan ini adalah kunci yang membedakan Bruce Wayne sebagai seorang superhero dan bukan sekadar vigilante gila.
Morrison berpendapat bahwa jika Batman membunuh, seluruh identitas dan tujuannya akan runtuh. Dia akan berubah menjadi kriminal yang sama dengan orang yang dia buru.
"Jika Batman membunuh, ia akan menjadi seorang kriminal gila dengan kostum aneh dan Jim Gordon harus memburunya dan membawanya ke pengadilan. Kemuliaan Bruce Wayne adalah bahwa ia menolak untuk menjadi seorang pembunuh."
Menurut Morrison, kebesaran Batman terletak pada penolakan radikalnya terhadap pembunuhan. Ia telah menguasai setiap disiplin seni bela diri di dunia hanya demi satu tujuan: tidak harus membunuh.
"Ia baik-baik saja dengan intimidasi dan cedera, tentu saja, tetapi membunuh musuh-musuhnya akan menghancurkannya. Ia menangkap orang jahat dan meninggalkan mereka terikat di luar kantor polisi terdekat, sehingga sistem hukum dapat mengurus mereka, jika sistem hukum melepaskan mereka, ia menangkap mereka lagi," tambah Morrison.
Meski begitu Morrison sendiri mengakui bahwa selama 86 tahun sejarah komik, Batman tercatat telah membunuh, baik secara tidak sengaja, membela diri, atau bahkan disengaja-terutama pada masa-masa awal kemunculannya di komik seperti Detective Comics #27 (1939).
Pada awal komik itu, ia menjatuhkan orang dari atap dan membiarkan musuh jatuh ke bak asam.
Setelah Batman #1 (1940), penerbit "membersihkan" karakter tersebut, menjadikannya lebih dekat dengan polisi dan mengurangi pembunuhan, meskipun ia masih diizinkan membunuh tentara Jerman atau Jepang selama masa perang!
Batman juga sering 'diizinkan' untuk membunuh musuh-musuh supernatural atau abadi, seperti vampir atau Ra's al Ghul (yang dapat bangkit lagi), seolah-olah ia sedang memulihkan tatanan alam.
Morrison juga mendukung teori populer di kalangan penggemar tentang akhir komik ikonik The Killing Joke.
Morrison percaya pada panel terakhir di mana tawa Joker menghilang dan hanya menyisakan sirene, Batman telah membunuh Joker.
Adegan diakhiri dengan sinar lampu dari mobil polisi yang menyusut dan menghilang, mengakhiri tawa gila Joker. Bagi Morrison, ini adalah indikasi bahwa Batman telah melanggar aturan emasnya-sebuah penafsiran yang masih diperdebatkan hingga kini.
Intinya, bagi Grant Morrison, aturan "tidak membunuh" Batman adalah inti dari statusnya sebagai superhero, meskipun aturan itu adalah subjek yang paling fleksibel dan penuh perdebatan dalam sejarah komik.
(ass/tia)