Nangis Tiap Hari, Victoria Beckham Ungkap Sulitnya Bisnis

Desainer sekaligus mantan personel Spice Girls, Victoria Beckham, membuat pengakuan mengejutkan tentang perjuangannya membangun brand fashion yang kini mendunia.

Dalam serial dokumenter Netflix terbarunya, Victoria mengungkapkan sisi rapuh di balik persona "Posh Spice" yang selama ini dikenal publik.

Victoria, yang meluncurkan labelnya pada 2008, menceritakan bahwa masa-masa awal membangun bisnis adalah periode terberat dalam hidupnya.

"Publik sudah membaca bagaimana bisnis saya berjuang selama bertahun-tahun, dan semua berita utama yang saya hadapi," ujar Victoria, seperti dilaporkan BBC (9/10/2025).

Bahkan, ia mengakui sampai menangis setiap hari karena merasa bisnis fashion-nya berada di ambang kehancuran.

"Seluruh rumah (bisnis) rasanya sedang runtuh. Aku butuh seseorang untuk membantuku... Aku menangis setiap hari," ungkapnya secara jujur dalam dokumenter tersebut.

Dokumenter Netflix yang berjudul Victoria Beckham ini juga menampilkan wawancara dengan tokoh-tokoh besar di industri mode, termasuk Anna Wintour (mantan Pemimpin Redaksi Vogue) dan desainer legendaris Tom Ford.

Anna Wintour mengaku awalnya skeptis dan mengira label Victoria Beckham hanyalah "hobi sampingan" seorang penyanyi pop.

"Kami (industri fashion) semua bisa sedikit snob, dan berpikir ini mungkin hanya pekerjaan sampingan, tapi Victoria adalah salah satu yang benar-benar membuktikan kami salah," kata Wintour.

Tom Ford pun menambahkan, banyak orang, termasuk dirinya, yang bertanya-tanya mengapa Victoria ingin memulai label fashion, dan mengira orang lain yang akan bikin desainnya.

Setelah berhasil merestrukturisasi bisnisnya yang kini telah mencatatkan pertumbuhan penjualan selama empat tahun berturut-turut, Victoria merasa inilah saat yang tepat untuk membagikan kisahnya secara utuh.

"Kami telah merestrukturisasi bisnis ini, dan untuk semua alasan ini, sekarang adalah waktunya untuk menceritakan kisah saya," tegas Victoria.

Dokumenter tiga bagian yang tayang di Netflix ini diharapkan dapat menunjukkan kepada publik perjalanan penuh kesulitan, ketakutan, dan kerja keras yang dilalui Victoria dari seorang WAG (Wives and Girlfriends) menjadi desainer yang diakui secara global.