Kru Film Tentang Kematian Anak Palestina Dapat Intimidasi Usai Menyala di Venice Film Festival

Dicky Ardian
|
detikPop
James Wilson, Mara Rooney, dan Joaquin Phoenix menghadiri karpet merah
James Wilson, Mara Rooney, dan Joaquin Phoenix menghadiri karpet merah The Voice Of Hind Rajab. (Foto: WireImage/Daniele Venturelli)
Jakarta - Kelar debut di Venice Film Festival 2025 dan bikin heboh dengan standing ovation 23 menit, film The Voice of Hind Rajab langsung diterpa badai. Kru film ini disebut menerima ribuan email intimidasi setelah penayangan perdana awal pekan lalu.

Sutradara Kaouther Ben Hania mengaku timnya langsung jadi sasaran pesan-pesan bernada mengintimidasi, bahkan nama-nama besar Hollywood yang ikut terlibat pun ikut kena imbas.

"Produser saya, termasuk nama-nama ternama Amerika, Brad Pitt dan Joaquin Phoenix, dibanjiri ribuan pesan yang mengintimidasi," ujar Ben Hania kepada AFP, dikutip pada Minggu (7/9/2025).

"Pesan yang sama dikirim berulang kali dan sangat mengintimidasi," tuturnya.

Gelombang pesan kebencian itu mulai masuk sejak Rabu malam setelah filmnya diputar di Venesia, dan berlanjut hingga Kamis (4/9).

The Voice of Hind Rajab bercerita tentang tragedi nyata seorang anak Palestina bernama Hind Rajab yang tewas dibunuh militer Israel di Gaza tahun lalu bersama enam anggota keluarganya.

Kisahnya bikin hati perih: Hind sempat selamat dari serangan, bahkan menelpon Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) buat minta tolong, tapi akhirnya ditemukan meninggal dunia bersama para paramedis yang mencoba menolongnya.

Kematian Hind Rajab sempat memicu gelombang protes global. Mahasiswa di Universitas Columbia mengganti nama Hamilton Hall jadi Hind's Hall, sementara rapper Macklemore merilis lagu protes berjudul sama.

Ben Hania mengaku tergerak setelah mendengar kabar tragis itu pada Januari 2024.

Ia merasakan "banyak kemarahan, banyak keputusasaan, tetapi juga perasaan 'Apa yang bisa saya lakukan?'"

"Bagaimana pun juga saya tidak membuat film ini untuk membuat orang-orang merasa nyaman di tempat duduk mereka," katanya.

Meski sudah diputar di Venesia, film ini baru akan resmi rilis di Tunisia akhir bulan ini. Saat ini belum ada distributor di AS, tapi Tunisia sudah resmi mendaftarkannya jadi wakil di Academy Awards 2026.

Selain itu, film ini juga bakal melanjutkan perjalanannya ke festival-festival film internasional lain, mulai dari Toronto, London, San Sebastian, hingga Busan.

Menurut Ben Hania, deretan festival ini sangat penting buat masa depan filmnya.

"Untuk film seperti ini, hal ini memungkinkan visibilitas yang sangat besar. Dan saya ingin film ini dapat ditonton di mana pun di dunia."


(dar/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO