Mongol Stres Buka-bukaan Soal Film Gereja Setan

Dalam film garapan Daniel Tito Pakpahan ini, Mongol memerankan Hendrik, pemimpin sebuah sekte sesat yang menyeret seorang perempuan muda, Ribka, ke dunia ritual gelap dan mengerikan.
Yang menarik, karakter Hendrik ternyata tidak jauh dari kisah nyata Mongol sendiri yang pernah tersesat dalam dunia sekte satanik di masa lalunya. Meski menjadi tokoh sentral Mongol mengaku justru menerima bayaran terendah dibanding 41 film lain yang pernah ia bintangi.
Baca juga: The Conjuring: Last Rites Bukan Akhir |
"Banyak orang yang bilang, 'iya lah Mongol main, orang dia yang biayain', padahal produsernya ada di belakang. Tapi dari 41 film, ini yang dibayar paling murah. Yang gue cari bukan soal duit. Gue pilih stand up. Karena main film lu sampai malam. Stand up 15 menit, 'Thank you, gua Mongol'. Masuk 150 (juta). Masih tetap, stand up comedian termahal se-Indonesia," ujar Mongol dalam gala premiere film "Gereja Setan, Epicentrum, Jakarta Selatan pada Jumat (5/9/2025).
Meski begitu, Mongol menegaskan bahwa bukan honor yang ia kejar. Melainkan esensi dari cerita dan karya yang dihasilkan tim produksi.
"Yang gue cari, apa yang ditulis di skenario, apa yang dijadikan karya dan tim, dibiayai produser dan eksekutif produser, sampai ke masyarakat tanpa menimbulkan polemik," tegasnya.
Melalui Gereja Setan, Mongol ingin mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyimpangan iman. Yang dinilainya bisa terjadi di tengah tekanan hidup.
"Kekhawatiran kita dalam hidup adalah penyimpangan dalam iman. Ini yang harus kita waspadai bersama. Di film ini, pas dihubungi bro Tito, saya langsung tertarik. Saya selalu ingin ketemu orang yang ingin ngobrol soal satanik, gimana kita bisa 'berguna' untuk mereka yang terjebak di situasi itu," ungkap Mongol.
Ia juga menambahkan bahwa karakter Hendrik sangat dekat dengan pengalaman pribadinya.
"Karakter ini nggak jauh dari pengalaman pribadi Mongol. Jadi ya, good-lah gitu. Gue bersyukur banget, apalagi ini adalah film gue jadi pemeran utama," ujarnya.
Film ini juga menjadi debut layar lebar bagi Kathleen Carolyne, yang memerankan Ribkha, seorang perempuan muda yang hidupnya terpuruk setelah hamil di luar nikah dan kehilangan calon suaminya dalam kecelakaan. Kathleen mengaku mengalami tantangan emosional luar biasa selama mendalami karakter tersebut.
"Memerankan Ribkha sangat berat buat aku, apalagi aku belum pernah main film dan langsung jadi pemeran utama. Persiapannya sangat intens, sampai beberapa hari tidak keluar rumah hanya untuk baca skrip berulang-ulang. Sehari bisa baca dua sampai tiga kali dari awal sampai akhir," ungkapnya.
Ia juga sempat merasa frustrasi saat proses reading.
"Setiap hari ganti-ganti terus karakternya. Saat reading, kalau Pak Tito datang aku deg-degan karena masih bingung karakternya mau gimana. Pak Tito bilang aku masih terlalu antagonis padahal di cerita tidak begitu. Jujur itu bikin mau nangis," katanya.
Namun pengalaman tersebut justru memperkaya pemahamannya tentang karakter Ribkha.
"Pernah ada satu hari di mana aku ngerasa kalau ini Tuhan yang kasih lihat, 'ini loh yang Ribkha rasain'. Di hari itu aku benar-benar sedih padahal enggak ada peristiwa apa-apa," tambahnya.
Selain Mongol Stres dan Kathleen Carolyne, film Gereja Setan juga dibintangi oleh Jonas Rivanno Wattimena (sebagai Lucifer), Bebby Fey, Millen Cyrus, Roweina Umboh, Max Metino, dan banyak nama lainnya. Film ini merupakan hasil kolaborasi Amazing Grace Production dan Shakti Cinema.
(fbr/ass)