Denny Sumargo Takut Panji Tengkorak Akan Dihujat: Ternyata Bikin Bangga!

Febryantino Nur Pratama
|
detikPop
Denny Sumargo
Denny Sumargo saat gala premier film animasi Panji Tengkorak di Epicentrum, Jakarta Pusa, pada Jumat (22/8/2025). Foto: Febriyantino/ detikHOT
Jakarta - Aktor Denny Sumargo mengaku lega dan bangga setelah film animasi terbarunya, Panji Tengkorak, menggelar gala premiere yang digelar di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Jumat (22/8) malam. Denny yang jadi pengisi suara karakter utama sempat khawatir sebelum film rilis karena sebelumnya ada film animasi lainnya yang menuai hujatan.

"Jujur saya takjub ya karena saya itu kan suka meremehkan film Indonesia, apalagi film animasi. Kemarin kita kan sempat hiruk pikuk di sosial media mengenai salah satu film animasi kita, kan? Kemudian aku datang kayak, 'Aduh, film gue kayaknya calon dihujat nih," kata Denny Sumargo di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025) malam.

Namun kekhawatiran itu sirna saat Denny menyaksikan hasil akhirnya. Ia memberikan apresiasi besar pada tim produksi terutama kepada sutradara Daryl Wilson dan rumah produksi Falcon Pictures yang telah menggarap film ini selama dua tahun dengan total 250 animator.

"Ternyata gua bangga banget sama Falcon dan terutama Mas Daryl sebagai sutradara. And of course all the cast karena ini proyek gak cepat. Ini menghabiskan waktu 2 tahun dengan 250 animator, dan ini bukan perkara mudah," bebernya.

Bagi Denny, kerja keras ratusan animator yang terlibat di balik layar pantas mendapatkan pengakuan tinggi.

"Menurut gua, apa yang kita lakukan dengan mengisi suara di film ini gak sebanding dengan berdarah-darahnya 250 animator di bawah pembinaan Mas Daryl. Gua pengin applause yang luar biasa untuk animator kita. Aku pengin lebih banyak lagi film-film animasi karena kita besar dengan animasi-animasi di TV dulu, dan saya berharap ini bisa menjadi satu pintu pembuka untuk kemajuan film animasi dan animator di Indonesia," ujarnya.

Meskipun sudah merasa puas, Denny gak menutup mata bahwa ekspektasinya sempat lebih tinggi. Tapi ia menilai secara teknis dan emosional, Panji Tengkorak merupakan salah satu film animasi 2D terbaik yang pernah diproduksi di Indonesia.

"Kalau kita bilang untuk film animasi 2D, menurut aku ini udah yang terbaik yang pernah dikerjakan di Indonesia saat ini. Dan aku harus kasih big respect untuk pilihan dari Falcon terhadap lagu dari Bebi Romeo, Bunga Terakhir, yang dinyanyikan ulang oleh Iwan Fals dan disandingkan dengan Isyana. Itu miracle banget," ungkapnya.

Menurut Denny, kekuatan emosional film ini juga sangat terbantu oleh soundtrack yang digunakan.

"Ketebalan energi dari film ini ketolong banget sama lagu itu. Apalagi saat momen-momen genting, kita bisa ngerasa lagu itu masuk, bulu kuduk kita merinding. Very powerful," lanjutnya.

Saat ditanya apakah Panji Tengkorak masuk ke standar kualitas pribadi animasinya, Denny menjawab tegas. "Buat gua karya ini sejarah, standar film gua tinggi. Tingkat kesukaan animasi saya, you know lah."

Gak cuma Denny, dua aktris pengisi suara lainnya yakni Aghniny Haque dan Aisyah Nurra Datau, juga membagikan pengalaman tak terlupakan mereka.

Aghniny yang dikenal lewat peran-peran laga, mengatakan pengalaman voice acting sangat berbeda. "Biasanya dihadapi ada orangnya gitu kalau action, dilampiasin langsung. Kalau ini full imajinasi yang kuat dan kontiniti. Ketika rekaman gaboleh banyak gerak karena akan memengaruhi suara. Tapi seru dan nggak kapok. Semoga ada Panji Tengkorak 2," katanya Aghniny Haque.

Sementara itu, Aisyah Nurra Datau mengaku sempat merasa syok dengan tantangan suara-suara yang harus ia hasilkan.

"Voice acting ini sesuatu yang baru banget. Yang paling shocking sampai sekarang itu suara-suara 'huh huh' gitu-gitu loh, guys," ungkapnya Nurra Datau sambil tertawa.

Nurra mengaku terpukau setelah melihat suaranya dihidupkan lewat animasi. "Waktu nonton hasilnya tuh benar-benar kayak amaze banget sama hasilnya dan sama animasinya," katanya.

Nurra juga menyebut bahwa beberapa penonton membandingkan film ini dengan film animasi Avatar: The Last Airbender. Namun, ia tak masalah karena film ini nuansa nusantaranya sangat kuat.

"Aku tuh a big fan of Avatar banget. Jadi, this reminds me of Avatar a lot, tapi juga in a very nusantara way," pungkasnya.


(fbr/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO