Merah Putih: One For All Dapat Skor Terendah di IMDb

Dicky Ardian
|
detikPop
Merah Putih: One For All
Merah Putih: One For All (Foto: Perfiki Kreasindo)
Jakarta - Film animasi Merah Putih: One For All tayang di bioskop sejak 14 Agustus 2025. Sayangnya, film ini menuai kritik pedas dari penonton dan netizen.

Sebelum rilis, trailer film ini sebenarnya udah sempat bikin heboh media sosial. Banyak yang mempertanyakan gimana mungkin dengan anggaran yang disebut sekitar Rp 6,7 miliar, hasil akhirnya bisa seperti itu.

Begitu tayang, komentar warganet makin deras, bahkan banyak yang langsung membandingkannya dengan animasi lokal lain yang sempat fenomenal, Jumbo.

Film garapan Perfiki Kreasindo ini juga gak luput dari 'serangan' di IMDb (Internet Movie Database), situs rujukan pencinta film di dunia.

Sampai artikel ini dibuat, Selasa (19/8/2025) rating Merah Putih: One For All cuma dapat 1 bintang dari 10. Yap, ini adalah skor terendah dari penilaian tersebut.

Salah satu reviewer dengan username imdbfan-4069471596 bahkan terang-terangan menyebut film ini sebagai aib nasional.

"One For All, ya kita semua sepakat film ini pantas mendapatkan Satu. Tak perlu penjelasan, tonton saja trailernya. Mimpi buruk. Malah, menurut saya karya/tugas mahasiswa animasi semester awal jauh lebih baik daripada ini," bunyi ulasan itu di IMDb.

"Film ini tampak belum selesai, bahkan tidak layak disebut storyboard. Animasi: Sangat Buruk, Efek Visual: Sangat Buruk, Pengisi Suara: Sangat Buruk, Poster Film: Bencana," lanjutnya keras.

Kritik keras juga datang dari akun dedekurniawan-58791, yang gak segan-segan menyebut tontonan ini gak layak disebut film.

"Film ini buruk sekali. Animasi, suara, plot, dan kontroversi yang menyertainya semuanya benar-benar buruk, seperti sampah. Sebenarnya, film ini bahkan tidak pantas dikategorikan sebagai film. Lebih tepat disebut video brainrot yang seharusnya tidak pernah dirilis. Bagaimanapun, ini adalah film terburuk di dunia. Jika Anda manusia, percayalah ketika saya bilang film ini akan membuat Anda tidak nyaman," tulisnya.

Cerita patriotik ternyata sama sekali gak menolong Merah Putih: One For All. Film ini, yang disutradarai Endiarto dan Bintang, mengisahkan delapan anak dari berbagai daerah Indonesia yang tergabung dalam Tim Merah Putih untuk menjaga bendera pusaka menjelang upacara 17 Agustus.

Konflik dimulai ketika bendera itu hilang tiga hari sebelum upacara, dan mereka harus bersatu dalam misi penyelamatan.


(dar/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO