Mereka yang Harusnya Dapat Best Actress di Oscar

Asep Syaifullah
|
detikPop
Ariana DeBoses oscar for best performance by an actress in a supporting role for West Side Story appears at her seat in the audience at the Oscars on Sunday, March 27, 2022, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (AP Photo/Chris Pizzello)
Foto: Chris Pizzello/Invision/AP/Chris Pizzello
Jakarta - Seperti kata Denzel Washington, Oscar itu gak bakalan berguna apa-apa waktu kalian mati, tapi tetap aja pasti ada rasa bangga jika berhasil membawa pulang piala tersebut. Namanya juga ajang penghargaan, kadang yang menang belum tentu yang terbaik.

Nah berikut detikpop kasih beberapa aktris yang udah tampil maksimal dan hampir sempurna tapi gagal bawa pulang Oscar:

Saoirse Ronan - The Lovely Bones (2009)

Penampilan Saoirse Ronan di The Lovely Bones.Penampilan Saoirse Ronan di The Lovely Bones. Foto: Dok. Ist

Film garapan Peter Jackson ini mendapatkan sambutan hangat dan banyak banget yang menjagokannya di Oscar, apalagi untuk kategori Best Actress. Saoirse Ronan yang masih berusia 14 tahun berhasil membuat penonton terpesona dengan perannya sebagai Susie Salmon.

"I was here for a moment. And then I was gone," ucapnya yang begitu mengena banget dalam ingatan penontonnya.

Berperan sebagai Susie Salmon, seorang remaja korban pembunuhan yang menceritakan kisah dari akhirat, Ronan harus berjalan di atas tali tipis, mewujudkan kepolosan, trauma, dan keikhlasan.

Ia melakukannya dengan sangat halus, dengan voice over yang membawa campuran kerinduan dan perpisahan. Peran ini bisa saja berubah menjadi sentimentalitas atau tipu muslihat supernatural (atau bahkan menyeramkan), tetapi kedalaman Ronan membuat Susie terasa sangat nyata.

Marilyn Monroe - Some Like It Hot (1959)

Penampilan Marilyn Monroe di Some Like It Hot.Penampilan Marilyn Monroe di Some Like It Hot. Foto: Dok. Ist

Jauh di luar sensasinya, Marilyn Monroe pernah menunjukkan bakat aktingnya dengan begitu indah dalam film garapan Billy Wilder. Ia tak hanya jual aura sensual dan wajah cantiknya saja seperti di film lainnya, tapi banyak yang ditawarkan olehnya di Some Like It Hot.

Berperan sebagai Sugar Kane, ia lucu bukan karena bodoh tapi ia begitu jujur dalam mengungkapkan hasrat, ketakutan, dan kesalahan romantisnya. Penampilan musikal Monroe, terutama "I'm Through with Love," semakin mengungkap kesedihan di balik gemerlapnya.

Kegagalan Academy untuk menghadirkannya dalam peran yang menentukan kariernya merupakan sebuah penghinaan besar. Reputasi film ini justru semakin membaik selama beberapa dekade berikutnya, dan kini sering kali digolongkan sebagai salah satu film terbaik tahun 1950-an.

Uma Thurman - Kill Bill Vol 2 (2004)

Film Kill Bill Vol. 2Cuplikan adegan dalam film Kill Bill Vol. 2 Foto: Dok. Miramax via IMDb

Film sekuel dari seorang wanita dengan katana yang membantai pria-pria jahat ini masih menjadi salah satu tontonan terbaik dan salah satu masterpiece Quentin Tarantino. Salah satu yang punya andil besar tentunya adalah bintang utamanya, Uma Thurman.

Monolognya tentang kehamilannya terasa begitu memilukan, sementara konfrontasinya dengan Bill (David Carradine) terasa berat, seperti setiap langkah, setiap luka, dan setiap nyawa yang hilang di sepanjang perjalanan.

Di sini, Thurman menemukan kebenaran emosional di balik sentuhan Tarantino, yang membuat perjalanan si mempelai wanita itu bergema melampaui batas genrenya. Ini adalah tandingan yang brilian untuk semua adegan penuh darah, pembantaian, dan potongan tubuh yang melibatkan katana di Vol. 1.

Meskipun demikian, ia masih memiliki beberapa adegan aksi yang mengesankan di sekuelnya, termasuk pertarungannya dengan Elle Driver (Daryl Hannah) dan gerakan bela dirinya yang memukau selama pelatihannya di bawah bimbingan Pai Mei (Gordon Liu).

Julie Delpy - Before Sunset (2004)

Cuplikan adegan Ethan Hawke dan Julie Delpy di Before Sunset.Cuplikan adegan Ethan Hawke dan Julie Delpy di Before Sunset. Foto: Dok. Ist

Trilogi Before menjadi salah satu daftar film romantis banyak orang dari berbagai generasi. Siapa sih yang gak baper melihat kisah cinta antara Jesse Wallace (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy)?

"You can never replace anyone, because everyone is made of such beautiful specific details," tutur Celine.

Penampilan Julie Delpy dalam trilogi Before terasa sangat natural dan kayak gak akting tapi coba nonton di film keduanya yakni, Before Sunset. Mengulang perannya sebagai Celine sembilan tahun setelah film pertama, Delpy menangkap bagaimana waktu secara halus membentuk seseorang.

Kecerdasannya sedikit lebih tajam, tatapannya sedikit lebih lelah, dan secercah penyesalan muncul di tengah kalimat. Ia mengungkapkan kebenaran emosional dengan kejujuran yang meluluhkan hati. Chemistry dengan Ethan Hawke tetap kuat seperti sebelumnya, tetapi kali ini didasarkan pada sejarah bersama dan kesempatan yang terlewatkan.

Delpy seperti ngebiarin sikap waspada Celine perlahan mencair, dari waktu ke waktu, hingga di adegan terakhir, kegembiraan dan kerentanannya terpancar di wajahnya. Saking relatenya, penampilannya ini bikin kalian lupa bahwa kamu sedang menonton film.

Toni Collette - Hereditary (2018)

Cuplikan adegan Toni Collette di Hereditary.Cuplikan adegan Toni Collette di Hereditary. Foto: Dok. Ist

Film horor modern satu ini memang sukses bikin penonton larut karena kuatnya emosi yang dihadirkan oleh aktrisnya, Toni Collette. Berperan sebagai Annie Graham, ibu yang dirundung duka, trauma keluarga dan harus ngehadepin teror di keluarganya bikin karakter ini makin berwarna.

Kita aja yang nontonnya bakalan ngerasa capek banget dengan rentetan masalah yang dihadapin sama Annie, apalagi mentalnya itu benar-benar hancur dan semuanya terasa terlalu intim untuk disaksikan. Terutama adegan makan malam, di mana ia melampiaskan kebencian selama bertahun-tahun dalam monolog yang pedas.

Ia bukan sosok pemberani bahkan penakut banget gak cuma ke hal mistis. Tiap ada teror, tubuhnya menegang, matanya melotot, suaranya bergetar hebat.

Namun, ia juga menghadirkan nuansa yang memilukan pada momen-momen Annie yang lebih tenang: getaran lembut dalam suaranya saat berbicara tentang ibunya, keheningan yang menghantui setelah sebuah tragedi.

Dalam prosesnya, Collette mengangkat Hereditary dari sebuah film horor menjadi suguhan tragedi kehidupan yang dahsyat. Penampilannya di sini sekaligus mengerikan dan memilukan.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO