Lilo & Stitch: Tetap Nakal dan Mengharukan

Candra Aditya
|
detikPop

EDITORIAL RATING

4/5

AUDIENCE RATING

-
Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch.

Sinopsis:

Sutradara Dean Fleischer Camp menerjemahkan skrip dari Chris Kekaniokalani Bright dan Mike Van Waes dengan cukup terampil meskipun hampir semua momen yang menyentuh mencontek dari film aslinya.

Dibuka dengan aksi Experiment 626 yang nantinya diberi nama Stitch (disuarakan oleh Chris Sanders) yang melarikan diri ke Bumi, film ini langsung mengajak penonton untuk berkenalan dengan Lilo (Maia Kealoha), seorang gadis kecil yang "nakal".

Tidak sulit untuk melihat kenapa Lilo bertingkah seperti ini karena ia hanya tinggal berdua dengan kakaknya Nani (Sydney Elizebeth Agudong) setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia. Ketika Lilo akhirnya bertemu dengan Stitch, keduanya akan mengubah hidup satu sama lain.

Review:

Ada beberapa film animasi Disney yang secara desain sangat "meminta" untuk dibuatkan versi live-action-nya. Lilo & Stitch adalah salah satunya. Cerita klasik tentang persahabatan antara gadis cilikdengan alien ini dari kehadiran pertamanya 23 tahun lalu sudah mencuri perhatian.

Karakter yang menarik, konflik yang matang tapi serius tapi juga ringan, ditambah dengan berbagai petualangan menggemaskan membuat animasi tersebut sangat mudah dicintai. Berita buruknya adalah adaptasi live-action Disney kali ini tidak berhasil menyamai kemurnian hati film aslinya. Berita baiknya adalah film ini tidak jatuh terjungkal seperti Snow White beberapa bulan lalu.

Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch.Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch. Foto: Dok. Disney

Meskipun Lilo & Stitch adalah karbon kopi film aslinya, ada beberapa hal yang ditambah-dan dikurangi-oleh penulis dan sutradaranya. Dari film aslinya, hubungan Nani dan Lilo sudah cukup kompleks dengan kenyataan bahwa kakak-beradik ini masih berduka.

Tapi dalam versi terbaru ini, penulis skripnya membuat Nani mempunyai cita-cita yang harus dia korbankan untuk terus bersama-sama dengan Lilo. Hal ini membuat koneksi antara kedua karakter utama ini semakin kuat. Selain itu, film ini juga membuat urgensi Nani untuk mengontrol Lilo semakin keras.

Deadline yang hadir ini menambah kuat ketegangan antara keduanya yang ditebus dengan baik di babak ketiganya yang dramatis. Yang juga patut dipuji dalam versi live-action ini juga bagaimana pembuatnya mempertahankan hubungan antara Lilo dan Stitch yang "kacau".

Petualangan mereka mungkin tidak seliar seperti versi animasinya tapi setidaknya pembuat film ini membuat Lilo menjadi sosok yang ekspresif-tidak seperti remake The Lion King. Kelakuan Stitch yang tidak bisa dikontrol dan bonding-nya dengan Lilo inilah yang berfungsi tidak hanya sebagai daya tarik utama tapi juga hati film ini.

Maia Kealoha sebagai pemeran Lilo juga paham dengan tugasnya karena ia tidak hanya berhasil menangkap jiwa Lilo tapi ia juga berhasil menghadirkan kepolosan yang membuat karakter ini hidup. Chemistry antara Kealoha dengan Agudong juga cukup baik sehingga film ini berhasil mengantarkan momen-momen dramatis yang akan berhasil membuatmu menangis.

Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch (2025).Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch (2025). Foto: Dok. Disney

Bagian yang tidak berhasil ditangkap oleh versi live-action ini adalah rasa senang-senangnya. Sinematografer Nigel Bluck memang berhasil memperlihatkan Hawaii yang enak dilihat, lengkap dengan laut yang sangat biru. Akan tetapi medium live-action ini tidak bisa menangkap betapa jenakanya versi animasinya.

Salah satu keunggulan animasi adalah bagaimana ia sebagai medium bisa bersenang-senang untuk menampilkan keseruan baik untuk keperluan komedi atau momen indah. Versi animasinya tidak hanya membuat karakter alien dan Stitch sangat ekspresif tapi karakter manusia-manusianya juga sama ekspresifnya.

Lilo, Nani, bahkan David (Kaipo Dudoit) di versi animasinya sangat bebas bergerak dan liar. Ekspresi mereka seperti karet yang membuat momen-momen komedinya benar-benar lucu. Tidak hanya itu, versi animasinya juga menghadirkan beberapa sekuens montage yang menjadikan film tersebut memorable.

Adegan karakter tidak bernama selalu gagal makan es krim bisa jadi lucu banget dalam bentuk animasi sementara ketika adegan tersebut diterjemahkan dalam live-action, hasilnya ternyata tidak maksimal.

Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch (2025).Cuplikan adegan dalam film Lilo & Stitch (2025). Foto: Dok. Disney

Lilo & Stitch pada akhirnya memang belum bisa menyaingi versi aslinya-yang bisa membuat penonton tertawa dan menangis kurang dari 90 menit. Tapi mengingat ada begitu banyak live-action Disney yang berakhir seperti mimpi buruk, kegemilangan film ini tetap harus dirayakan.

Bagaimana pun juga menyaksikan alien berbentuk anjing yang tadinya nakal berubah menjadi sosok yang menggemaskan tetap memberikan pengalaman menonton yang asyik. Siapa yang bisa menolak suasana tropis Hawaii, lagu-lagu Elvis dan kisah yang menyentuh?


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE