Ben Affleck Ungkap Hollywood Sekarat

Asep Syaifullah
|
detikPop
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 09:  (L to R) Ben Affleck, Tom Cruise and Christoph Waltz attend the Charles Finch and Chanel Pre-BAFTA cocktail party and dinner at Annabels on February 8, 2013 in London, England.  (Photo by Dave M. Benett/Getty Images)
Foto: Getty Images/Dave M. Benett
Jakarta - Kondisi Hollywood sedang tak baik-baik saja setelah beberapa sineas buka suara terkait industri tersebut. Kini giliran Ben Affleck yang mencurahkan pandangannya terkait Hollywood, khususnya Los Angeles.

Tak perlu diragukan lagi kecintaan pria yang juga berprofesi sebagai sutradara itu pada Los Angeles. Berbagai filmnya mengambil lokasi di sana yang menjadi rumah dari industri hiburan terbesar di dunia. Namun kini situasinya berubah, LA tak lagi ramah untuk para sineas kecil yang mau mengadu nasib.

Dalam rangka promo film terbarunya, The Accountant 2, Ben Affleck membahas soal proses syuting yang dilakoninya. Ia menyebutkan LA memiliki banyak kru yang bagus dan ia pun dibantu oleh beberapa di antaranya. Tapi butuh biaya yang cukup besar untuk membuat film di sana, bahkan bisa sampai lebih dari 50 persen dari biaya awal jika syuting di tempat lainnya.

Gak ada film yang mungkin dibuat tanpa terlebih dahulu menyewa fasilitas/peralatan, tawar-menawar dengan serikat pekerja, mencari lokasi ikonik, dan berunding dengan pemodal. Sebuah fakta canggung yang tidak disepelekan Affleck saat membahas tantangan pembuatan film dengan Associated Press pada pemutaran perdana sekuel film Accountant karya Gavin O'Connor

"Perusahaan kami, Artists Equity, benar-benar berusaha untuk bekerja sebisa mungkin di Los Angeles, dan pascakebakaran itu benar-benar sangat penting. Saya pikir kru terbaik di dunia ada di sini dan seniman yang sangat berbakat, dan ini adalah industri yang telah menjadi bagian besar dalam menopang perekonomian kota ini, dan saya pikir penting untuk mempertahankannya, jadi itu adalah sesuatu yang kami coba lakukan. Kami syuting ini di sini. Artists Equity syuting mungkin sekitar setengah--mungkin lebih dari setengah--dari sepuluh film kami di LA."

Kalimat perusahaan kami sendiri merujuk pada perusahaan yang didirikannya bersama Matt Damon dan rekan bisnisnya, Gerry Cardinale, pembuat serial The Accountant.

Pemerintah California dianggap terlalu sombong dan sadar jika para produser akan bertahan di sana karena loyalitas dan sejarah sebagaimana yang diungkapkan Ben Affleck. Namun dalam 30 tahun ke depan, Los Angeles akan kehilangan daya tariknya. Undang-undang baru yang menawarkan keringanan pajak yang lebih besar dapat membuat California ditinggalkan.

Sebut saja Louisiana, Georgia dan New Mexico hingga negara-negara di Asia yang menawarkan kesepakatan lebih murah untuk syuting di sana. Bahkan Thailand secara terbuka membuat kebijakan dalam pertemuannya dengan asosiasi produser Hollywood. Mereka menambahkan cash rebate dari yang awalnya 20 persen menjadi 30 persen untuk film dengan biaya produksi lebih dari USD 4,5 juta atau sekitar Rp 74 miliar.

Sebenarnya Walikota Los Angeles Karen Bass, sudah menyadari fenomena ini dan berupaya untuk mencegahnya dengan keringanan pajak film dan televisi. Ia berencana memberikan subsidi sebesar USD 300 juta untuk industri film.

"Kita harus membangkitkan kembali industri hiburan kita," ujarnya Bass dilansir dari Variety.

Namun masih butuh persetujuan dari anggota parlemen California untuk angin segar tersebut diberlakukan secepatnya. Dan sayangnya banyak yang pesimis dengan hal ini.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO