.webp)
Keluhan Jackie Chan soal CGI di Film Action: Penonton Gak Tegang Lagi
Dalam sebuah wawancara bersama Haute Living, aktor sekaligus ahli bela diri ini membagikan pandangannya mengenai dunia stunt Hollywood saat ini, yang menurutnya kini terlalu banyak mengandalkan efek CGI dan bantuan kawat daripada aksi nyata di lokasi.
"Dulu, pilihan kami cuma satu: langsung terjun ke lokasi dan melompat sungguhan," kata Jackie Chan.
"Sekarang, semuanya bisa dilakukan dengan komputer. Tapi tetap saja, ada rasa 'nyata' yang hilang dan tidak bisa digantikan." jelasnya.
Jackie Chan menambahkan kemajuan teknologi menjadi pisau bermata dua, yaitu para aktor bisa melakukan aksi yang sebelumnya dirasa mustahil, tapi penonton bisa kehilangan ketegangan ketika menonton.
"Di satu sisi, teknologi membuat aktor mampu melakukan aksi yang mustahil. Tapi di sisi lain, batas bahaya jadi kabur dan penonton kehilangan rasa tegangnya," tutur Jackie Chan.
Jackie Chan, yang dikenal karena aksinya tanpa pemeran pengganti di film-film seperti Drunken Master, Police Story, dan Rush Hour, tetap aktif meski kini berusia 71 tahun. Ia bahkan belum berniat berhenti dari dunia perfilman.
"Tentu saja saya selalu melakukan adegan laga sendiri. Itu sudah jadi bagian dari diri saya, itu tidak akan berubah, bahkan sampai saya pensiun, tidak akan pernah terjadi!," ujar Jackie Chan.
Lebih dari enam dekade Jackie Chan melakukan aksi berbahaya dalam film hanya seorang diri, menyebut melakukan adegan-adegan berbahaya itu layaknya kegiatan sehari-hari dan tak perlu persiapan khusus.
"Setelah 64 tahun melakukannya, tubuh saya sudah terbiasa. Tidak perlu persiapan fisik lagi, karena semua sudah tertanam di hati, jiwa, dan jadi ingatan otot," pungkasnya.
(ahs/ass)
