Tampil di Dokumenter Nat Geo, Pria Ini Disiksa dan Dibunuh

Asep Syaifullah
|
detikPop
Penampilan Omar Khan di film dokumenter Retrogade.
Foto: Dok. Nat Geo
Jakarta - Sebuah film dokumenter bisa memberikan dampak luar biasa, khususnya untuk isu-isu sensitif seperti yang dilakukan oleh National Geographic.

Bertajuk Retrogade, mereka mengangkat kisah Afghanistan setelah invasi Amerika Serikat sejak 20 tahun lalu. Salah satu narasumber di sana, Omar Khan, adalah seorang pembersih ranjau darat.

Berbeda dengan narasumber lainnya, wajahnya tak di-blur dan ia pun langsung menjadi sorotan. Para penonton juga dibuat salah fokus akan penampilannya yang rupawan tersebut.

Namun hal ini malah berimbas pada keselamatan dirinya sendiri. Dilaporkan dari NBC News, Omar ditangkap oleh kelompok Taliban dan disiksa selama dua pekan sebelum dibunuh.

Ia meninggal karena luka-lukanya pada April 2023 di usia 25 tahun. Cobaan beratnya dirinci dalam sidang kongres tentang ancaman pembalasan Taliban pada 2024, serta dalam sebuah cerita Washington Post yang diterbitkan beberapa bulan kemudian.

Gugatan tersebut menyebut beberapa perusahaan di balik film itu sebagai tergugat, termasuk Disney, National Geographic, dan Hulu.

Film tersebut menampilkan gambar jarak dekat Khan dan para pembersih ranjau lainnya. Sutradara dan produser juga disebut telah diperingatkan mengenai tindakan tersebut akan membahayakan nyawa mereka. Hak itu tertuang di gugatan dan pengakuan dua mantan Green Barets.

"Personel militer memperingatkan para tergugat tentang masalah keselamatan terkait identitas individu yang membantu operasi AS yang muncul dalam film tersebut," kata gugatan tersebut, yang diajukan bulan lalu di Pengadilan Tinggi di Los Angeles.

"Meskipun ada peringatan ini, para terdakwa tidak mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi identitas individu yang muncul dalam film tersebut."

Perwakilan Disney, Nat Geo, dan Hulu tidak segera menanggapi gugatan ini. Sutradara, Matthew Heineman, dan produser, Caitlin McNally, juga tidak menanggapi permintaan komentar.

National Geographic sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post mereka menghapus film tersebut sebagai tindakan pencegahan yang sangat hati-hati.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO