Pendapatan Box Office Demon Slayer: Infinity Castle di China Meredup

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
PFI Mega Life Usung Tema Demon Slayer.
Foto: PFI Mega Life Usung Tema Demon Slayer. Foto: IST
Jakarta - Sejak awal penayangan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba The Movie: Infinity Castle di pertengahan tahun, digadang-gadang sebagai film anime global pertama yang mencapai 10 miliar yen. Tapi sayangnya, pendapatan di akhir tahun melempem.

Pada 11 Desember 2025, Demon Slayer: Infinity Castle mengakhiri penayangannya di China karena 'kondisi yang gak dapat dihindari'. Perang antara China dan Jepang terus memanas sampai berdampak ke berbagai penayangan film anime di negeri Tirai Bambu.

Demon Slayer: Infinity Castle tayang di China mulai 14 November 2025. Dilansir dari Livedoor News, Infinity Castle akan menyelesaikan penayangannya di bioskop dengan pendapatan sekitar 96 juta dollar atau Rp 1,6 triliun. Meskipun rekor pendapatan di China membuatnya memenuhi syarat buat perpanjangan di bioskop, namun ototitas menolaknya.

FYI, pendapatan box office Demon Slayer terbaru telah menghasilkan lebih dari 106 miliar yen di Jepang Rp 11,3 miliar di AS. Tapi kegagalan di pendapatan global mengejutkan oleh tim analis anime.

Satu-satunya alasan karena box office di China gak diperpanjang. Padahal di laporan awal, Demon Slayer: Infinity Castle kuat banget diprediksi menyaingi perilisan Avengers dari Marvel.

Belum lagi bahwa perilisan Infinity Castle di China awalnya tidak diharapkan, tetapi tentu saja disambut baik oleh para penggemar yang ingin melihat film tersebut mencapai USD 1 miliar di seluruh dunia.

Sebelum perilisan Demon Slayer: Infinity Castle di China, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memicu perselisihan diplomatik antara Jepang dan China atas komentar yang dibuat pada awal November. Perdana Menteri yang baru terpilih mengatakan Jepang akan mengambil tindakan jika serangan hipotetis Tiongkok terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis terjadi.

Pengakuan Takaichi atas Taiwan sebagai negara demokrasi yang berpemerintahan sendiri merupakan yang pertama bagi para pemimpin Jepang. Hal ini buat pemerintah China murka.

Sejak pernyataan kontroversial Takaichi, banyak pertunjukan Jepang di China yang tiba-tiba saja dibatalkan. Termasuk penyanyi Jepang Maki Otsuki, yang diusir dari Bandai Namco Fest di Shanghai saat menyanyikan lagu penutup One Piece Memories. Guardian Sailor Moon The Super Live 2025 itu membatalkan rangkaian pertunjukannya di Beijing karena "keadaan yang tidak dapat dihindari."


(tia/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO